Kamis 15 Sep 2016 13:41 WIB

Pengusaha Listrik Swasta: Subsidi EBT Dibutuhkan

Energi terbarukan/ilustrasi.
Foto: abc
Energi terbarukan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) mengingatkan pentingnya subsidi energi baru dan terbarukan (EBT) guna meningkatkan rasio elektifikasi serta menjamin pasokan listrik jangka panjang dari pihak swasta.

"Soal subsidi ini EBT sebuah keniscayaan untuk menjamin keberlangsungan investasi swasta di EBT," kata Sekretaris Jenderal APLSI Priamanaya Djan kepada pers di Jakarta, Kamis (15/9).

Menurut dia, subsidi EBT mampu menarik investor apalagi investasi swasta di EBT memang harus menarik dari sisi bisnis sehingga pihak perusahaan swasta juga mau menanam modal. Apalagi, ujar Priya, pemerintah kerap tidak punya kemampuan secara sendirian untuk mengembangkan EBT sehingga swasta juga perlu lebih banyak dilibatkan.

Untuk itu, ia juga menginginkan agar antara kepentingan investasi swasta dan subsidi EBT juga tidak perlu dibenturkan. "Sebab investasi ini tujuannya untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan listrik bagi masyarakat dan menjangkau wilayah-wilayah yang belum terelektrifikasi," ucapnya.

Dalam RAPBN 2017, pemerintah menyiapkan subsidi Rp 1,3 triliun untuk EBT. Dana tersebut dianggarkan untuk menutup selisih antara harga listrik dari EBT dengan biaya pokok produksi (BPP) listrik PLN.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement