REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazizMu) mencatat jumlah nilai ekonomi kurban Idul Adha yang ada dalam Tabulasi Qurban Nasional Lazismu pada 2016/1437 H ini senilai Rp246,968 miliar.
"Jumlah pekurban 116.618 orang. Selain itu, penerima manfaat dari kurban adalah sekitar 3.148.686 kepala keluarga," kata Direktur Eksekutif Lazismu Andar Nubowo lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan Lazismu menyalurkan kurban hingga ke pelosok negeri yang tergolong 3T yaitu kawasan Indonesia yang terdepan, terluar, dan tertinggal.
Penyaluran kurban yang dilakukan oleh lembaga filantropi Muhammadiyah ini, kata dia, dimulai dari Provinsi Aceh hingga Provinsi Papua melalui kantor perwakilan dan kantor layanan unit Lazismu yang tersebar di Indonesia yang jumlahnya 200 kantor.
Daging hewan kurban, kata Andar, disalurkan kepada masyarakat yang memang jarang merasakan daging kurban. Atas kepercayaan pekurban kepada Lazizmu dia menyatakan apresiasinya. Andar juga berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah berbagi dengan pemanfaat kurban melalui Lazismu untuk berkurban menunaikan ibadahnya.
Sebab, dari program yang dilaksanakan Lazismu menunjukkan program-program Lazismu dirasakan oleh banyak orang.
Sementara itu, untuk menyiapkan program kurban tahun 2017, kata dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Lazismu akan membangun 100 sentra peternakan hewan kurban di 34 provinsi. Dari setiap sentra itu, akan ada seribu hewan kurban yang diternak.
Sebelumnya, Lazismu juga telah melaksanakan program Kado Ramadhan pada 2016. Andar mengatakan masyarakat menyalurkan donasinya untuk program tersebut dengan nilai keekonomian Rp35 milyar. Angka itu meningkat 10 kali lipat dibanding 2015 khusus di program berbagi kebahagiaan pada bulan puasa itu.