REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Warga Cilacap bagian barat yang selama ini tempat tinggalnya menjadi 'langganan' banjir dan longsor, diimbau untuk waspada. Itu menyusul prakiraan BMKG soal masih berpotensinya hujan lebat di sebagian besar Pulau Jawa, termasuk Cilacap.
"Di Cilacap barat, ada beberapa lokasi yang selalu menjadi 'langganan' banjir bila curah hujan tinggi. Juga ada beberapa lokasi yang rawan longsor," jelas Kepala BPBD Cilacap, Tri Komara, Senin (19/8).
Termasuk pada Senin (19/8) sore, beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap, kembali dilanda hujan deras. Dia khawatir, bila curah hujan berlangsung lama, maka korban banjir akan semakin bertambah.
"Sampai saat ini saja, masih ada ratusan warga yang mengungsi karena tempat tinggalnya masih terendam air. Bila hujan turun lagi, kami khawatir areal pemukiman yang tergenang air akan semakin luas," jelasnya.
Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan meluasnya area banjir, Tri Komara menyatakan pihaknya telah mengirim sekitar 400 karung berisi pasir untuk menutup tanggul-tanggul sungai yang bobol akibat banjir Sabtu (17/9) dinihari lalu. Selain itu, warga juga sudah meminta bantuan BBWS Citanduy, untuk membantu 5.000 karung untuk membuat tanggul darurat.
Sementara Unit Pelaksana Teknis Badan Penangulangan Bencan Daerah (UPT BPBD) Wilayah Sidareja, Agus Sudaryanto, menyatakan hingga Senin (19/9) ini, masih ada ratusan warga yang mengungsi, karena tempat tinggalnya terendam air. Mereka yang mengungsi antara lain warga Sidareja Kecamatan Sidareja dan Kedungreja, yang mengungsi di balai desa setempat dan aula kantor Koramil Sidareja.
"Sebenarnya ada banyak desa yang sempat terendam air. Namun warga desa lainnya sudah kembali ke rumahnya masing-masing, karena air sudah surat. Yang kami khawatirkan, kalau hujan deras turun lagi dan berlangsung lama, maka mereka yang sudah pulang ke rumah akan kembali mengungsi," katanya.
Menurutnya, akibat hujan deras yang berlangsung Sabtu (17/9) dinihari hingga pagi, ada beberapa lokasi di empat Kecamatan wilayah Cilacap bagian barat yang tergenang banjir. Seperti di wilayah Kecamatan Sidareja, ada tujuh desa yang dilanda banjir, Kecamatan Kedungreja ada empat desa, Kecamatan Cipari dan Gandrungmangu masing-masing ada satu desa yang juga terendam banjir. Ketinggian air bervariasi antara 50 - 150 centimeter.
"Banjir ini diakibatkan meluapnya beberapa sungai di wilayah Cilacap bagian barat, seperti Sungai Ciberum, Cidurian, Citengah, Cibogo dan Cikalong. Luapan air sungai ini, bahkan menyebabkan beberapa lokasi tanggul sungai bobol," jelasnya.