REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Pusat Studi Kebencian dan Tindakan Ekstrimisme Universitas Negeri California di San Bernardino meneliti 20 negara di AS terkait kejahatan kebencian kepada umat Islam. New Jesrsey menjadi negara bagian dengan lonjakan kejahatan tertinggi terhadap muslim.
Dilansir dari muslimvillage, Kamis (22/9) New Jersey melaporkan peningkatkan kejahatan hingga 250 persen, Texas 129 persen, California 122 persen dan Tennessee 67 persen.
Ketua Pusat Studi Kebencian dan Tindakan Ekstrimisme Brian Levin mengatakan kebencian muslim diantaranya disebabkan beberapa kasus terjadi Desember lalu, beberapa muslim melakukan penembakan terhadap warga San Bernardino. Di Tennessee, muslim AS melakukan penembakan di salah satu pusat militer di Chattanooga.
Di kota New York telah terjadi 21 kejahatan Islamopobia awal tahun hingga awal September, naik 10 kasus dari 2014, di Washington DC kejahatan Islamopobia 2014 dan 2015 dalah 2 banding 3. Ohio terjadi 12 kasus, Delware belum ada laporan kasus kejahatan.
"Setiap tempat, kejahatan kebencian mengalami kenaikan. Apakah akan terjadi hingga akhir tahun? Kita akan melihatnya," jelas dia.
Levin juga meneliti, AS terlalu meremehkan kejahatan terkait SARA. Biro statistik Pengadilan memperkirakan jumlah korban kejahatan kebencian sebanyak 200 ribu hingga 300 ribu tiap tahun. Paw Research mensurvei 2011 lalu enam persen muslim AS telah mengalami ancaman dan gangguan.
Profesor Sosiologi di Universitas West Virginia dan mantan analis data kejahatan rasial FBI James nolan mengatakan penelitian tersebut mungkin hanya sekedar puncak gunung es saja. Studi ini tidak dapat memberitahu apa yang terjadi di bawahnya.