REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga-harga saham di seluruh pasar saham dunia menurun pada Senin (26/9) menjelang debat pertama calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) antara Hillary Clinton dan Donald Trump.
Menurut jajak pendapat Reuters yang dirilis pada Senin (26/9), setengah dari pemilih Amerika kemungkinan akan bergantung padadebat calon presiden untuk membantu mereka membuat pilihan di antarakedua kandidat partai utama AS dalam pemilihan presiden pada 8 November 2016.
"Hasil jajak pendapat atas keduanya hampir sama. Debat mungkin akan meningkatkan salah satu dari mereka memimpin dari yang lainnya dan itulah yang pasar takutkan," kata kepala ekonom pasar di First Standard Financial di New York, Peter Cardillo.
Pada awal perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 137,96 poin atau 0,76 persen menjadi 18.123,49, S&P 500 turun 13,56 poin atau 0,63 persen menjadi 2.151,13 dan indeks komposit Nasdaq merosot 39,86 poin atau 0,75 persen menjadi 5.265,89.
"Kami merasa bahwa dengan pertemuan bank sentral di belakang kami, fokus sekarang akan lebih pada risiko-risiko politik dan para investor telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk mencoba untuk memahami implikasi potensial untuk kemenangan Trump," kata Kepala bersama surat utang layak investasi (investment grade) di BlueBay Asset Management, Mark Dowding.
Dia mengatakan bahwa sementara kemenangan Trump bisa dilihat secara internasional sebagai buruk bagi aset-aset global, para investor domestik AS lebih optimistis.
Pasar saham Eropa jatuh, terseret turun oleh mundurnya saham perusahaan-perusahaan perbankan dan energi utama. Saham Deutsche Bank mencapai rekor terendah akibat kekhawatiran tentang pemberi pinjaman terbesar Jerman itu setelah permintaan besar 14 miliar dolar AS dari Departemen Kehakiman AS untuk menyelesaikan klaim-klaim pada sekuritas berbasis mortgage yang buruk.
Indeks FTSEurofirst 300 Eropa yang lebih luas turun 1,6 persen menjadi 1.337,57, berada di jalur untuk penurunan curam satu hari sejak 6 Juli. Indeks saham Nikkei Jepang berakhir 1,3 persen lebih rendah. Indeks saham dunia MSCI, yang melacak saham-saham di 45 negara, turun 3,5 poin atau 0,83 persen menjadi 416,52.