Rabu 28 Sep 2016 01:02 WIB

Letusan Gunung Barujari Berpotensi Pengaruhi Penerbangan di Lombok

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik.
Foto: Antara/Mutaharlin
Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani di Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali meletus pada Selasa (27/9) pukul 14.45 WITA.

"Aktivitas vulkanik Gunung Barujari cukup meningkat dengan amplitudo sebesar 52 milimeter dan meletus melontarkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter dari puncak Gunung Barujari. Abu gunung condong ke arah barat daya," katanya, Selasa, (27/9).

Masyarakat, ujar Sutopo, dihimbau untuk waspada. Diperkirakan abu vulkanik akan mencapai Kota Mataram dan berpotensi berpengaruh pada aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Lombok.

BNPB  telah memerintahkan BPBD Provinsi NTB, BPBD Kabupaten Lombok Tengah, BPBD Kabupaten Lombok Timur, dan BPBD Kabupaten Lombok Utara untuk mengantisipasi kondisi terburuk. Stock masker di BPBD Provinsi NTB masih 55.000 lembar dan di Dinas Kesehatan ada 250 ribu lembar masker.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement