REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pertarungan sengit antara capres AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, dan capres dari Partai Republik, Donald Trump, dalam acara debat politik, pada Senin (26/9) waktu setempat, memecahkan rekor baru. Acara tersebut menjadi acara debat capres yang paling banyak ditonton dalam sejarah AS dengan jumlah penonton mencapai 84 juta.
Perusahaan Nielsen mengatakan, jumlah penonton diambil dari 13 jaringan berbeda. Acara ini memecahkan rekor yang tak terkalahkan selama 36 tahun. Rekor sebelumnya dalam debat capres dipegang oleh capres pejawat dari Partai Demokrat, Jimmy Carter, dan penantang dari Partai Republik, Ronald Reagan. Saat itu pentonton debat mencapai 80,6 juta orang.
Namun Biro Sensus AS menyatakan, saat debat Carter-Reagan, penduduk AS hanya 226 juta jiwa. Sedangkan saat debat Clinton-Trump, penduduk AS telah bertambah menjadi 324 juta jiwa.
Setelah itu tidak pernah ada perdebatan politik yang melebihi 70 juta penonton. Media sosial juga turut meramaikan acara debat. Nielsen mengatakan saat debat Clinton-Trump berlangsung ada 17,1 juta interaksi Twitter yang melibatkan 2,7 juta akun.
Interaksi media sosial meningkat di bagian akhir debat ketika para netizen sudah mulai memutuskan apa yang akan mereka komentari. Sedangkan diawal debat, mereka memutuskan untuk fokus sejenak di depan televisi untuk mendengarkan kedua kandidat, demikian laporan AP.