Ahad 02 Oct 2016 08:34 WIB

Sandiaga Uno Ungkap Alasannya Usung Jakarta Berlari

Red: Nur Aini
Warga berebut selfie dengan Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara Jakarta BERLARI di Lapangan Banteng, Jakarta, Ahad (2/10)
Foto: RE{UBLIKAFOTO/Eko Supriyadi
Warga berebut selfie dengan Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara Jakarta BERLARI di Lapangan Banteng, Jakarta, Ahad (2/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno bersama ratusan relawannya melakukan lari bersama dengan start di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Ahad (2/10) pagi pada pukul 07.15 WIB.

Sandiaga dengan para relawan menggunakan kostum warna biru berlari sepanjang lima kilometer dan kembali ke Lapangan Banteng. Sandiaga bersama para relawannya mulai berlari dengan tanda pengangkatan bendera start oleh ibundanya Mien Uno yang merupakan tokoh pendidikan Indonesia.

Sandiaga mengatakan "Jakarta Berlari" edisi kelima di Jakarta Pusat merupakan penutup dari rangkaian acara yang telah dilaksanakan sebelumnya di Jakarta, Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan. "Ini adalah bentuk konsisten saya menempati janji, kalau jadi pemimpin itu harus konsisten dan menepati janjinya sama rakyat," kata Sandiaga.

Para relawan Sandiaga datang dari Jakarta, Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu. Acara "Jakarta Berlari", kata dia, untuk memasyarakatkan gaya hidup sehat dan menjadi kegiatan rutin masyarakat Jakarta. "Serta mengejar ketertinggalan pembangunan di Jakarta dengan cara manusiawi," kata Sandiaga yang berpasangan dengan Bakal Calon Gubernur, Anies Baswedan, di mana keduanya diusung oleh partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Warga Berebut Selfie dengan Sandiaga Uno di Acara Jakarta Berlari

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement