Ahad 02 Oct 2016 12:58 WIB

Ratusan Preman Digelandang ke Polda Metro Jaya

Rep: c39/ Red: Hazliansyah
Anggota polisi dan TNI merazia preman di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Anggota polisi dan TNI merazia preman di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat Polda Metro Jaya berhasil mengamankan ratusan preman dalam satu operasi yang dilakukan selama tiga hari sejak Kamis (29/9) hingga Sabtu (1/10) malam. Operasi ini dalam rangka peningkatan pemberantasan premanisme di ibu kota dan sekitarnya juga jelang Pilkada DKI 2017.

Ada 586 preman yang diamankan ke Polda Metro Jaya. Mereka dikumpulkan di Main Hall Polda Metro Jaya. Ratusan preman tersebut tampak didudukkan dalam satu ruangan. Rata-rata preman tersebut masih muda bahkan ada puluhan yang masih berumur belasan tahun. Sebagian, juga terlihat sudah dikenakan baju tahanan polisi.

"Sehubungan kemanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pilkada, Polda Metro Jaya melakukan kegiatan polisian yang meningkatkan keamanan, yaitu pemberantasan premanisme. Bisa menangkap 586. Tersangka yang ditahan ada 43 dan tidak ditahan ada dua. Dan 541 akan dibina," ujar Kabid Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Ahad (2/10).

Awi mengatakan, preman yang ditangkap tersebut setidaknya terlibat dalam 30 kasus. Di antaranya kasus penganiayaan, pemerasan, perampasan di jalanan, pemecahan kaca di jalanan, kasus pencopetan, dan kasus pencurian dengan kekerasan dan pemberatan.

"Yang dilakukan pembinaan itu ada 'pak ogah' ada 100, parkir 193, pengamen ada 79, tawuran, pungli, calo, Miras, dan lain-lain," ucap Awi.

Di tempat yang sama, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho mengatakan, pihaknya melakukan operasi tersebut agar tidak ada lagi premanisme di Jakarta sehingga membuat masyarakat merasa lebih nyaman.

"Kegiatan ini akan terus berlangsung. Termasuk pengamanan menjelang pemilu Pilkada nanti, yang sebenarnya sudah dimulai sejak 2016 ini," kata Rudy.

Ia menambahkan, operasi kedepannya akan dilakukan secara periodik dan waktunya akan dirasiakan sehingga bisa lebih banyak lagi preman yang ditangkap untuk keamanan Pilkada dan keamanan masyarakat pada umumnya.

Dalam operasi ini, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang sejumlah Rp 6.100.300, satu senjata api air softgun, enam bilah senjata tajam, enam unit sepeda motor, satu unit roda empat, sembilan unit handphone, 88 botol Miras, dan lain-lain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement