REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia Asrizal Nur mengungkapkan bahwa iklim perpuisian di Indonesia terus bertumbuh subur. Hal itu terlihat dari jumlah buku puisi yang dikirimkan para penyair untuk mengikuti Sayembara Buku Puisi Hari Puisi Indonesia pada tahun ini melonjak tajam.
Menurut data terakhir, sudah 245 judul buku masuk ke panitia. Sementara dibandingkan tahun lalu, 2015, jumlah buku yang masuk hanya 111 judul buku. “Itu menandakan iklim perpuisian Indonesia terus tumbuh subur,” kata Ketua Panitia Hari Puisi Indonesia Asrizal Nur di Jakarta seperti dikutip dari keterangan pers diterima Republika.co.id, Rabu (5/10).
Namun, menurut Asrizal, suburnya kebun sastra Indonesia belum tentu berkorelasi dengan kualitasnya. Di sinilah pentingnya kurasi dan lomba. “Kurator dan juri lomba yang berkompeten akan mampu metakan kualitas karya demi menemukan potensi-potensi baru yang belum muncul di permukaan,” ujar Asrizal.
Salah satu tujuan lomba ini adalah menemukan mutiara-mutiara dari seluruh pelosok Indonesia. Namun, dari jumlah buku yang masuk, ada sejumlah buku yang tidak memenuhi syarat. “Ada penyair yang mengirimkan cuma satu buku, ada buku yang ditulis berdua, ada pula buku yang naskahnya pernah menjadi pemenang sayembara lain,” ujar Kordinator Sayembara Buku Puisi HPI Nel Sukini.
Bahkan ada buku yang masih berbentuk naskah fotokopian, belum dicetak menjadi buku. Ada pula buku yang tidak melampirkan bukti ISBN. Buku-buku yang tak memenuhi syarat, sedianya sudah dikabarkan kepada penulisnya untuk melengkapi. Namun, ada sejumlah penulis yang tidak melengkapi hingga batas akhir. “Sehingga buku itu terpaksa didiskualifikasi,” tutur Nel.
Begitu pula buku yang sebagian atau seluruh isinya pernah memenangkan lomba, juga tidak bisa diteruskan hingga tahap penjurian.
Juri sayembara buku ini adalah Sutardji Calzoum Bahri, Abdul Hadi WM dan Maman S Mahayana. Mereka akan memilih satu buku pemenang utama dan lima buku pilihan untuk memperebutkan hadiah total Rp 100 juta. “Kami akan bersidang dalam pekan ini untuk menentukan pemenang,” kata Maman S Mahayana, salah seorang juri.
Puncak Hari Puisi Indonesia 2016 diadakan pada 11-12 Oktober 2016. Acara diwarnai dengan panggung apresiasi, parade puisi, pidato kebudayaan, peluncuran buku puisi dan pengumuman pemenang serta penyerahan anugeran HPI 2016.
Untuk panggung apresiasi diadakan pada 11 Oktober 2016 pukul 14.00-24.00. “Lebih dari 100 penyair telah mendaftarkan diri sebagai pembaca puisi, termasuk kelompok musikalisasi dan dramatisasi puisi,” ujar Sekretaris Panitia HPI 2016 Mustafa Ismail.
Parade Puisi yang tampil tokoh masyarakat, menteri, duta besar, pengusaha, politisi, pimpinan daerah dan beberapa penyair pemenang HPI tahun sebelumnya plus deklarator hari puisi. Adapun pada Malam Anugerah Hari Puisi direncanakan akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Sekaligus membaca puisi dalam acara tersebut,” kata Ariany Isnamurti, Bendahara Panitia HPI 2016.