Kamis 06 Oct 2016 07:39 WIB

Elektabilitas Menurun, Djarot Sebut Buat Semangat

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat seusai menjalani tes bebas narkoba di BNN, Jakarta, Ahad (25/9).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pasangan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat seusai menjalani tes bebas narkoba di BNN, Jakarta, Ahad (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak ambil pusing soal elektabilitasnya yang menurun. Berdasarkan hasil survei terakhir Lingkaran Survei Indonesia awal bulan ini, elektabilitas Ahok-Djarot hanya 31,1 persen.

"Ya nggak apa-apa, bagus," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (5/10).

Sama seperti calon gubernur pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot malah berterima kasih pada LSI. Djarot menyambut positif hasil survei tersebut. Hal tersebut ia nilai sebagai sesuatu yang baik. "Artinya apa, bikin kita semangat. Karena kita nggak ikut bayarin," ujarnya.

Sebelumnya LSI merilis hasil survei bahwa tingkat keterpilihan pasangan calon yang saat ini masih menjabat Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat turun menjadi 31,1 persen. Sedangkan tingkat keterpilihan pasangan calon penantang Anies-Sandiaga sebanyak 22,30 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebanyak 20,20 persen.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement