REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Untuk pertama kalinya orang-orang di Gaza menyaksikan drama di jalan-jalan kota mereka. Teater Day Productions, sebuah organisasi nonprofit di Palestina, meluncurkan inisiatif untuk memungkinkan akses yang lebih besar bagi warga Palestina di bidang seni.
Produksi pertama yang akan ditampilkan berjudul In the rectangle of doubt. Kisah ini menceritakan tentang penanganan masalah rasisme yang dihadapi oleh warga desa Om Al Nasser Badui. Warga desa ini telah mengalami diskriminasi karena tradisi mereka.
"Selama dua bulan kami bekerja dengan orang-orang dari Om Al Nasser untuk belajar lebih banyak tentang mereka dan kehidupan mereka," ujar direktur drama dan Direktur Artistik Threatre Day Productions, Rafat Al-Aydeh seperti dilansir middleeastmonitor.com, Rabu (5/10).
Ia menjelaskan, awalnya tidak mudah untuk membangun kepercayaan antara tim dengan warga. Namun seiring berjalannya waktu kedua belah pihak dapat bekerja sama dengan baik dan sempurna.
Ia menambahkan, kelas drama yang diadakan untuk anak-anak dan perempuan sangat penting. Tim memberikan mereka kebebasan penuh untuk mengekspresikan diri. Dengan begitu akan membantu tim mengetahui lebih banyak tentang kehidupan yang menarik dan warisan budaya dari suatu daerah tersebut.
Sementata itu, menurut aktor Mahmoud Abu Zubaida, pengalaman ini begitu menginspirasinya. Ia percaya, seni dan teater sebagai alat yang tepat bagi pengembangan masyarakat.