REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolsek Kembangsungang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Ipda Nyariman ditemukan sudah tidak bernyawa di ruang kerjanya. Nyariman memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Rabu (5/10), sekitar pukul 11.00 WIB.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Propam masih mendalami latar belakang dan motif Nyarimin mengahiri hidupnya. "Latar belakang peristiwa tersebut masih dalam penyelidikan Propam Polda Jawa Tengah," ujar Boy saat dihubungi di Jakarta, Kamis (6/10).
Beredar kabar sebelum bunuh diri Nyariman menjanjikan anak salah seorang anak buahnya, Aiptu Sudimam untuk dibantu masuk ke sekolah calon Bintara. Untuk meloloskan anak tersebut, diduga Nyariman meminta uang pelicin Rp 250 juta rupiah pada Sudiman.
Namun, ada perjanjian di antara keduanya, yang mana apabila anak tersebut tidak lolos dalam seleksi maka Nyariman harus mengembalikan uang tersebut. Menghadapi permasalahan itu, Nyariman pun telah membicarakannya dengan Kapolres dan Wakapolres Kebumen.
Sayangnya, usai musyawarah Nyariman memilih untuk mengurung diri di ruang kerjanya. Tak berapa lama, Nyariman sudah ditemukan gantung diri di ruang kerja tersebut.
Boy sendiri mengaku sudah mendengar masalah itu. Namun, dia menunggu hasil pendalaman Propam Polda Jawa Tengah. "Sementara tentang isu itu sedang didalami background atau motif yang bersangkutan melakukan bunuh diri, itu masih dalam pendalaman dan pemeriksaan oleh Bid Propam," jelas Boy.