REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mulai bergerak untuk mengamankan jalannya unjuk rasa ribuan orang yang tergabung dalalm beberapa organisasi masyarakat (ormas) menyikapi penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mobil baracuda diturunkan untuk mengamankan lokasi demo.
"Itu (mobil baracuda) untuk pengamanan demo hari ini," ujar Kabid Humas Polda Metro Jayq, Kombes Awi Setiyono saat dikonfirmasi, Jumat (14/1 0) Menjelang shalat Jumat siang ini, di depan Bareskrim Mabes Polri yang kini bertempat pada Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gambir, Jakarta Pusat, sudah mulai dilakukan pengamanan ketat oleh pihak kepolisian.
Bukan hanya personel kepolisian, di lokasi juga tampak beberapa kendaraan pengamanan unjuk rasa seperti water canon. Bahkan, mobil baracuda pun diturunkan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan. Selain itu, mobil pemadam kebakaran diturunkan. Kendaraan itu terparkir di sepanjang jalan di daerah yang akan menjadi tempat unjuk rasa di sekitar kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, diberitakan, sekitar 15 ribu orang yang tergabung dalam beberapa organisasi masyarakat (ormas) Islam akan melakukan unjuk rasa di jalanan pada Jumat (14/10), sekitar pukul 13.00 WIB. Demo tersebut dilakukan untuk menyikapi penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surah Al-maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.
Untuk mengamankan unjuk rasa tersebut, ribuan aparat kepolisian pun disiagakan untuk mengamankan beberapa lokasi yang akan didatangi massa aksi, di Monas, Patung Kuda depan Gedung Indosat, di Masjid Istiqlal, dan juga di depan Kantor Kementerian KKP, serta Kantor Balai Kota DKI Jakarta.
Sedikitnya, ada sebanyak 8.000-an personel kepolisian yang disiagakan agar unjuk rasa yang dilakukan ormas gabungan dari beberapa daerah seperti Jakarta dan Banten itu berjalan lancar. "Seluruh kuatnya 8.380 personel disiagakan," ujar Kasubag Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Suyatno.