REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Besar Kepolisian RI telah mendengar adanya aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh ribuan masyarakat itu. Aksi yang rencananya dimulai pukul 13.00 WIB nanti akan menyasar gedung Balai Kota dan Bareskrim Polri.
"Tentunya perlu kita sampaikan pada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan ajakan unjuk rasa yang sifatnya anarkis. Kalo ada ajakan itu, kami imbau engga perlu ikuti kegiatan tersebut," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat (14/10).
Selain kepada masyarakat Boy juga mengimbau pada para peserta unjuk rasa untuk juga memperhatikan aturan perundangan yang berlaku. Agar dalam unjuk rasa dapat menyampaikan pendapatnya di muka umum dengan tertib, tidak melupakan juga kepentingan dan hak orang lain yang berada di lokasi tersebut.
"Jadi harapan kepolisian laksanakan unras dengan tertib, sampaikan aspirasi dengan baik, nanti pasti akan diterima petugas dan pejabat yang ditunjuk dalam konteks menerima unras. Sangat penting kita jaga ketertiban hukum dan umum dalam unras ini," jelasnya.
Jangan juga kata Boy para peserta unras ini mengajak untuk melakukan tindakan-tidakan yang dapat menimbulkan kericuhan. Sehingga harapannya, tujuan peserta unras menyampaikan aspirasinya dapat terdengar dan unras juga dapat berjalan lancar.
Kemudian tambah Boy, sebanyak 3.500 personel dikerahkan untuk melakukan penjagaan dan pengamanan selama unras berlangsung. 3.500 personel ini terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kodam Jaya, dan Polda Metro Jaya.
"Telah koordinasikan dengan baik untuk melakukan pengamanan kepada yang unras agar tertib dan masyarakat lain juga bisa tertib. Tidak terganggu seperti mereka yang berada di stasiun Gambir, yang kembali dari shalat jumat, ada ingin ke kantor pemerintahan, ada ingin ke kantor Pemprov, yang melintas melalui Jalan Merdeka Selatan, diharapkan berjalan dengan baik," jelasnya.