REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga mengaku tidak terkejut dengan keputusan PSSI yang akan tetap melaksanakan Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/10). Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, mengatakan PSSI sejak pertemuan Rabu (12/10) menegaskan perubahan lokasi kongres akan diputuskan pada rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada Kamis malam (13/10) dan hasilnya memang tetap di Makassar.
Padahal, pertemuan di Kemenpora yang dihadiri Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan, Sekjen Azwan Karim dan Ketua Komite Pemilihan Agum Gumelar itu ada rencana lokasi kongres dipindah ke Jakarta.
"Ketidak terkejutnya Kemenpora ini adalah juga karena Kemenpora tidak ingin PSSI melanggar satunya sendiri,'' kata Gatot dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, ''Karena, sesuai statuta PSSI, maka perpindahan tempat dimungkinkan paling tidak dengan pemberitahuan delapan pekan sebelumnya.''
Menurut dia, keputusan PSSI tetap menggelar kongres di Makassar merupakan hak sepenuhnya PSSI. Namun demikian, rekomendasi Kemenpora sebagaimana suratnya yang ditujukan ke Kapolri per 12 Oktober hanya untuk rekomendasi pelaksanaan kongres di Jakarta.
Atas kondisi tersebut, kata Gatot, pihak kepolisian kemungkinan besar tidak akan memberikan ijin untuk kegiatan Kongres PSSI di Makassar meski kongres tersebut akan dihadiri perwakilan dari FIFA dan AFC.
Namun demikian, demi menjelaskan dengan polemik yang terjadi pada kondisi menjelang kongres, Kemenpora juga mengirimkan surat ke FIFA. Surat yang dikirimkan hari tersebut untuk memberikan keterangan berimbang termasuk gambaran saat terjadi pertemuan antara Kemenpora dan PSSI.