REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokumen Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 diusulkan masuk dalam memory of the world (MOW) UNESCO. Persiapan pengusulan itu saat ini sedang dibahas oleh beberapa pihak.
Hal tersebut diungkapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, di sela-sela acara peringatan ulang tahun ke 80 politisi senior, Sabam Sirait di Balai Kartini, Sabtu (15/10). "Semua Dokumen KAA diusulkan menjadi salah satu memory of the world dari Indonesia. Dokumen yang dimaksud berasal dari tahun 1955," ujarnya.
Dia melanjutkan, penguatan usul tersebut telah didukung beberapa pihak. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai ahli waris tokoh KAA, Soekarno, saat ini pun sedang memperjuangkan pengusulan dokumen itu.
"Bu Mega saat akan berkunjung ke Perancis untuk memperkuat usulan tersebut," katanya.
KAA pertama berlangsung di Bandung pada 18 April-24 April 1955. Konferensi tersebut dihadiri oleh 29 negara kawasan Asia dan Afrika. KAA dianggap sebagai cikal bakal gerakan non nblok.