Ahad 16 Oct 2016 04:36 WIB

Anies: Cara Ampuh Atasi Sampah Adalah Mengurangi

Anies Baswedan
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan cara terampuh untuk mengatasi sampah adalah dengan mengurangi. Ini penting sehingga tidak menumpuk di tempat sampah.

"Kalau kita bicara sampah, kurangi, kurangi dan kurangi. Masalah sampah adalah masalah kita. Memindahkannya ke daerah lain tidak menjadikan masalahnya hilang," kata Anies saat berkunjung di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Sabtu (15/10).

Anies mengatakan iuran terbesar warga terkait sampah adalah ikut bertanggung jawab mengurangi sampah pribadi dan rumah tangga, bukan sekadar menyaksikan orang lain setiap hari memungut sampah yang mereka hasilkan. "Pemerintah memang harus berubah drastis. Mengubah tata kerjanya. Pemerintah tidak bisa hanya membayar kontraktor pengangkut sampah dan pasukan oranye," tuturnya.

Perubahan yang bisa dilakukan misalnya menjadi penyedia alat komposter inovatif, memberikan penyuluhan yang sungguh-sungguh, menciptakan insentif dan disinsentif mendorong industri bersih dan industri daur ulang serta pemantauan yang objektif. "Sampah bukan sesuatu yang diletakkan lalu ditimbun. Kita perlu ada pendekatan baru dalam pengelolaan sampah di rumah tangga, lingkungan, dan tingkat wilayah," katanya.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement