Sabtu 22 Oct 2016 23:47 WIB

PDIP Intens Lakukan Kaderisasi

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan tidak mau terlena dan belajar dari kesalahan masa lalu. Sehingga meskipun berpredikat pemenang pemilu 2014, bukan tidak mungkin mendapat hukuman dari rakyat bila tidak terus berbenah dan melakukan perbaikan. Salah satu bentuknya melalui kaderisasi.

Demikian dikatakan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan di acara pendidikan kader pratama DPC PDIP Kabupaten Sleman di Sleman, Jogjakarta, Sabtu (22/10).

"PDI Perjuangan intens melakukan kaderisasi agar kader PDIP punya standar etika dan moral yang baik serta memiliki kader militan yg memegang tanggung jawab kerakyatan agar rakyat bisa hidup lebih baik dan lebih bermartabat. Kaderisasi adalah cara terrganisir agar PDIP dapat memenangkan Pemilu 2019" kata Hasto.

Hasto mengingatkan tren pemenang pemilu sejak 1999 yang terus menurun. Pada saat Pemilu 1999, PDIP pernaih meraih suara 33,74 persen. Di Pemilu 2014 saat meraih kemenangan di pileg, raihan suara hanya 18,95 persen.

"Jangan terlalu bangga atas hasil Pemilu 2014. Kepercayaan rakyat ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kaderisasi untuk memperbaiki disiplin partai. PDIP akan terus melakukan perbaikan dan menjadikan Partai sebagai obor penerang bagi rakyat," ucap Hasto.

Dalam kesempatan itu, Hasto memaparkan lima kesadaran yang harus menjadi perhatian bagi kader PDIP yaitu: membangun kesadaran ideologi, kesadaran organisasi, kesadaran politik, kesadaran menyelesaikan permasalahan rakyat, dan kesadaran terhadap lingkungan. 

Hasto secara khusus menekankan pentingnya kader untuk menegakkan disiplin. Bahkan, DPP PDIP sangat tegas dan menjatuhkan sanksi pemecatan bagi kader yang terlibat korupsi dan narkoba. 

Di akhir acara, Hasto secara simbolis menyematkan baju partai kepada dua kader. Hasto juga menyerahkan buku mengenai PDIP kepada mereka.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement