Rabu 02 Nov 2016 17:29 WIB

Waduk Jatiluhur Diserbu Eceng Gondok

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Waduk Jatiluhur, Desa Galumpit.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta diserbu kawanan eceng gondok. Tumbuhan dengan nama latin Eichornia crassipes ini, tampak bergerombol menghiasi waduk terbesar di Jawa Barat tersebut. Akibat kondisi itu, PJT II Jatiluhur harus membersihkan tumbuhan tersebut setiap hari.

Direktur Pengelolaan Air PJT II Jatiluhur, Harry M Sungguh mengatakan eceng gondok ini merupakan kiriman dari hulu, yakni dua waduk di atas Jatiluhur. Seiring dengan besarnya air yang masuk, maka gerombolan eceng gondok ini akan bertambah banyak.

"Tapi, eceng gondok ini tidak membahayakan," ujar Harry, kepada Republika.co.id, Rabu (2/11).

Dengan begitu, bila eceng gondok ini terbawa sampai morning glory atau sumur pelimpas, tidak akan ada masalah karena akan langsung keluar melalui tail race. Karenanya, keberadaan eceng gondok ini tidak ada masalah.

Akan tetapi, jika jumlahnya sudah sangat banyak, maka pihaknya menerjunkan petugas untuk membersihkan eceng tersebut. "Setiap hari kita bersihkan," ujarnya.

Deni Supriyadi (43 tahun), salah seorang pemilik perahu di Waduk Jatiluhur mengatakan, keberadaan eceng gondok itu sangat menganggu aktivitas perahu. Sebab, bila kawanan eceng gondok melintas lalu mengenai mesin, maka perahu yang sedang melaju akan mati karena baling-balingnya terganggu oleh kawanan eceng.

"Justru kami yang dirugikan," ujarnya.

Menurut Dedi, setiap harinya ratusan perahu hilir mudik melintasi waduk tersebut untuk mengangkut ikan hasil budidaya di keramba jaring apung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement