REPUBLIKA.CO.ID,
JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) merilis perkembangan terkini insiden tenggelamnya kapal pengakut TKI ilegal. Dari Informasi yang dihimpun hingga Jumat siang (4/11), telah ditemukan 54 korban meninggal, 41 korban selamat dan enam korban masih dinyatakan hilang.
Tim DVI Polda Kepri juga telah berhasil mengidentifikasi delapan orang dari 54 korban meninggal. Ke-38 korban yang selamat masih ditampung di Panti Rehabilitasi Sosial Nilam Suri Nongsa untuk memudahkan keluarga menjemput. Selanjutnya, satu korban selamat telah meninggalkan posko penampungan sedangkan dua korban selamat lainnya merupakan ABK.
Kemenaker bersama Dinas Ketenagakerjaan Batam dan beberapa Dinas Ketenagakerjaan tempat korban berasal akan berkoordinasi untuk memudahkan proses pemulangan korban. Adapun data delapan korban meninggal yang telah teridentifikasi adalah sebagai berikut.
1. Mahrun (L), warga Desa Daih, Kecamatan Batuliang, Lombok Tengah. Teridentifikasi melalui data medis dan dental berlabel 002.
2. Siti Maisaroh (P), warga Dusun Kalikangkung, Ngelabak, Blora, Jawa Tengah. Teridentifikasi melalui data medis, foto, dan properti.
3. Apriliani (P), bayi perempuan berusia sekitar 7 bulan, anak dari Siti Maisaroh. Teridentifikasi berdasarkan data medis, foto, dan properti.
4. Aisyah (P), warga Reban Burung, Airberik, Kecamatan Bakek Tunggal, Lombok Tengah. Teridentifikasi berdasarkan data medis, dental, foto, dan properti.
5. Supriyadi (L), warga Dusun Sanding, Desa Babagan, Kabupaten Kediri. Teridentifikasi berdasarkan data dental, medis, dan foto.
6. Maesaroh (P), warga Desa Randupilu, Banjar, Probolinggo, Jatim teridentifikasi berdasarkan data dental, medis, dan foto.
7. Zainab (P), warga Lombok Tengah.
8. Desiana (P), warga Punggur Batam.
Sebelumnya, Kepala Badan SAR Nasional Henry Bambang Soelistyo mengungkapkan telah menemukan 95 dari total 101 orang yang menjadi korban tenggelamnya kapal pengangkut TKI di perairan Teluk Mata Ikan Nongsa, Batam, Riau. Kapal tersebut, membawa total 98 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 3 Anak Buah Kapal (ABK).
Dari 95 korban yang ditemukan itu, 41 adalah korban selamat yang terdiri dari 38 laki-laki dan tiga perempuan. Kemudian, 54 korban yang terdiri dari 38 laki-laki dan 16 perempuan, dinyatakan meninggal dunia.