Ahad 06 Nov 2016 20:40 WIB

Diduga Ditolak Ketua RT, Djarot Batal Blusukan

Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).
Foto: Republika/Prayogi
Calon Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berbincang Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana umum (PPSU) saat melakukan kampanye blusukan di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta, Rabu (2/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, membatalkan agenda blusukan di beberapa daerah kampung Jakarta, Minggu, dengan alasan faktor keamanan. Berdasarkan informasi tim pemenangan itu, Djarot tidak menghadiri agenda di dua lokasi karena adanya penolakan beberapa tokoh organisasi kemasyarakatan setempat dan ketua RT.

Karena alasan itu, Djarot batal hadir di lokasi-lokasi tersebut. "Batal karena ada penolakan. Informasi yang kami terima karena ada penolakan dari ketua RT dan ormas di sana," kata salah satu anggota tim pemenangan Ahok-Djarot yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Antara.

Berdasarkan agenda, Djarot pada Ahad (6/11) ini seharunya dijadwalkan blusukan ke dua lokasi berbeda di kawasan Kecamatan Kebayoran Lama. Kawasan pertama yang menjadi lokasi blusukan Djarot hari ini berada di kawasan Jalan Tanah Kusir II RT 4/11 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

Di lokasi ini, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba pukul 10.00 WIB. Hanya saja sampai siang hari Walikota Blitar itu tidak muncul.

Kawasan selanjutnya yang menjadi tujuan blusukan Djarot berada di Jalan Jati Indah RT 2/1 Kelurahan Pondok Pinang, Di lokasi ini, hingga 14.00 Djarot belum juga hadir. Padahal, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba di lokasi ini sekitar pukul 13.30 WIB.

Salah satu warga, Sugeng (35), masyarakat Jalan Jati Indah RT 2/1 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengaku kecewa lantaran Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat batal blusukan ke lokasi tersebut.? Padahal, dirinya dan warga setempat telah menanti mantan Walikota Blitar itu sejak pagi tadi.

"Pak Djarot kesini berdasarkan undangan warga, tapi tidak datang. Padahal, kami tunggu dari pagi," katanya.

Jika Djarot datang ke lokasi tersebut, warga setempat ingin menyampaikan berbagai keluhannya diantarannya permintaan penurapan Kali Pesanggrahan. Saat ini kali belum diturap. Akibatnya, setiap musim penghujan, air dari kali limpas ke pemukiman warga.

"Disini kalau hujan pasti tergenang karena air meluap dari kali. Kalau Pak Djarot kesini, kami mau menyampaikan supaya ada tindakan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement