REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebelum meninggal Hasmi "Gundala Putra Petir" sempat memberikan tulisan terakhir kepada budayawan Butet Kertaradjasa dan Djaduk Feriyanto. Tulisan tangan berbahasa Jawa halus ini diberikan kepada kedua seniman tersebut saat menjenguk Hasmi di rumah sakit, Jumat kemarin (4/11).
Tulisan huruf kapital berbahasa Jawa tersebut berbunyi "Kalau saya hidup, besok saya akan menyampaikan kesaksian yang besar". "Tulisan itu ditulis dalam huruf kapital dan bahasa Jawa Halus. Kami mengenang kata-kata yang masih misteri bagi kami tapi mudah-mudahan kami tahu tentang kesaksian apa itu," ujar budayawan Landung Simatupang saat memberikan sambutan pada pemberangkatan jenazah Hasmi untuk dimakamkan di Makam Seniman Imogiri, Bantul.
Menurut Landung, seniman Yogyakarta sangat beruntung mengenal almarhum selama hidupnya. Hasmi dikenal sebagai spesialis naskah komika di kalangan seniman Yogya.
Banyak kelompok teater yang mengggunakan naskah almarhum untuk beberapa pementasan seperti Teater Gandrik milik Butet. Hasmi juga bersahabat kental dengan pencipta dan penulis Komik Ghodam yang juga terkenal di era 1960-an. Bahkan diantara Hasmi dan pencipta Komik Ghodam sering terjadi pinjam meminjam tokoh.