Rabu 09 Nov 2016 21:52 WIB

Cerita Mien Uno Saat Sandiaga Minta Restu Maju Pilgub DKI

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Ilham
Sandiaga Uno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Sandiaga Uno, Rachmini Rachman mengaku sempat melarang putranya masuk dalam dunia politik. Keputusan Sandi untuk maju dalam kontestasi Pilkada DKI 2017 diakui cukup mengagetkannya.

Ia pun menanyakan niat Sandi hingga mau meninggalkan dunia bisnis yang selama ini membesarkan namanya. "Dia bilang, Ma, Sandi mau ke politik boleh nggak. Saya bilang nggak usah lah, kenapa sih," ucap perempuan yang akrab dengan sapaan Mien Uno ini di Rumah Relawan Pendopo Anies-Sandi di Panglima Polim IX, Jakarta Selatan, Rabu (9/11).

Ucapan Mien sesekali tertahan mengingat sebuah peristiwa penting ketika anaknya meminta doa restu. Saat itu, dalam bayangannya politik adalah dunia yang penuh kepalsuan. Yang A bisa jadi B, B berubah menjadi C, dan seterusnya. Situasi seperti itu jauh dari bidang bisnis yang selama ini digeluti anaknya, dunia yang penuh kepastian dan menjaga kepercayaan orang lain terhadap janji yang diucapkan.

Sandiaga memang dikenal sebagai pengusaha dengan kekayaan triliunan rupiah. Namanya masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. Puluhan ribu orang bekerja di perusahaan yang dikelolanya. Semua serba tercukupi, bahkan berlebih. Pencapaian yang diperoleh Sandi membuat Mien awalnya merasa ragu dan tak mengijinkan anaknya masuk dalam wilayah politik.

Sandi, kata Mien, tetap keukeuh ingin masuk ke wilayah politik. Perempuan kelahiran 23 Mei 1941 ini mendengar penjelasan dari anaknya. "Dia bilang, katanya Mas Prabowo kalau hanya jadi pengusaha yang disejahterakan mungkin 50 sampai 100 ribu karyawan. Tapi kalau di politik, keputusan yang kita ambil bisa menyejahterakan jutaan orang," ujar Mien menirukan Sandi.

Mien awalnya tetap tak mengizinkan anaknya. Ia akhirnya diajak Sandi untuk berkeliling Jakarta melihat kondisi masyarakat secara langsung. Dari situ, perempuan 75 tahun ini merasa iba dengan kondisi masyarakat DKI. Ia merasa ketimpangan di Jakarta sangat menganga. Mien akhirnya memutuskan memberi restu ke anaknya untuk ikut dalam percaturan politik di Ibu Kota.

"Saya hanya katakan, kamu harus tetapkan sesuai niat kamu untuk menyejahterakan dan membahagiakan masyarakat Jakarta," ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement