Jumat 11 Nov 2016 11:17 WIB

Demo Anti-Trump Masuki Hari Kedua

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih setelah presiden terpilih Donald Trump bertemu dengan Barack Obama.
Foto: Reuters
Pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih setelah presiden terpilih Donald Trump bertemu dengan Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Demonstrasi melawan presiden terpilih AS, Donald Trump memasuki hari kedua, Kamis (10/11). Para demonstran mulai menyuarakan ketakutan mereka terhadap kebijakan yang akan melanggar hak asasi warga sipil.

Demonstran berkumpul di sejumlah tempat, mulai dari East Coast, Washington, Baltimore, Philadelphia hingga New York. Di West Coast pun demo berpusat di Los Angeles, San Francisco dan Oakland, California.

Salah satu demo terbesar terdapat di Denver dan diikuti oleh ribuan orang pada Kamis. Demo hari kedua tampak dalam skala yang lebih kecil dan tidak terlalu intens dibanding demo pada Rabu.

Demonstrasi rata-rata didominasi oleh generasi muda. Polisi memperpanjang barikade keamanan di dua properti besar milik Trump. Dua tempat ini jadi titik fokus aksi protes. Di ibukota, sekitar 100 pengunjuk rasa pawai dari Gedung Putih ke blok Hotel International Trump. Trump bertemu dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih.

Hingga saat ini Trump belum mengeluarkan pernyataan soal aksi protes yang menentangnya. Namun pengunjuk rasa jelas meminta agar Trump tidak merealisasikan kebijakan kontroversialnya.

"Tidak ada kebencian! Tidak ada ketakutan! Imigran diterima di sini!," teriak sekitar 200an orang peserta demo. Mereka juga membawa tulisan-tulisan bernada penolakan pada Trump.

"Saya tidak bisa mendukung seseorang yang bergitu bigot dan penuh kebencian. Ini menyakitkan," kata Joe Daniels dari Alexandria, Virginia.

Juru bicara komite Nasional Republik, Sean Spicer telah meminta pengunjuk rasa untuk memberi Trump kesempatan. Aksi protes ini pun diperkirakan tidak akan segera berakhir. Lebih banyak demonstrasi anti-Trump diperkirakan semakin meluas pada akhir pekan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement