Jumat 11 Nov 2016 19:04 WIB

Pedagang Buah Nasihati Bupati Dedi Agar Jauhi Tempat Pelacuran

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ilham
Abah Asma (70 tahun) pedagang pisang di pinggir rel Kereta Api, Simpang, Purwakarta, sedang memberi petuah ke Bupati Dedi Mulyadi, Jumat (11/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Abah Asma (70 tahun) pedagang pisang di pinggir rel Kereta Api, Simpang, Purwakarta, sedang memberi petuah ke Bupati Dedi Mulyadi, Jumat (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, terpengarah saat dirinya mendapat petuah dari seorang kakek pedagang buah-buahan. Orang nomor satu di Purwakarta itu, diberi petuah untuk tidak mendatangi tempat-tempat lokalisasi dan hiburan malam. Karena, perbuatan negatif itu sangat merugikan di masa yang akan datang serta di akhirat.

"Dulu Abah seperti itu, sering 'jajan' ke PSK. Akhirnya, di masa tua, Abah tidak punya apa-apa. Anak dan isteri sudah tiada. Rumah pun tak ada," kata Abah Asma (70 tahun), saat ditemui di Rumdin Bupati Jalan Gandanegara No 25, Jumat (11/10).

Hasil usahanya sedari muda, habis buat foya-foya dengan 'kupu-kupu malam'. Sekarang ini, yang ada hanyalah penyelasan di masa tua. Karenanya, Abah Asma meminta Bupati Dedi supaya tidak terjebak dalam jeratan dunia malam.

Pedagang buah-buahan yang sering mangkal di pinggir rel Kereta Api, Simpang, Kelurahan Nagri Kidul, Purwakarta itu menceritakan, beberapa hari yang lalu dagangannya itu disita oleh Satpol PP. Asma kecewa, dan akan melaporkannya ke bupati.

"Dulu Abah dagang di emperan toko, tapi sama bupati suruh pindah. Makanya, Abah diberi modal usaha," kata Asma,

Tetapi, sekarang di tempat baru, justru diusir oleh Satpol PP. Karena itu, Abah Asma bermaksud ingin mengadukan masalah ini ke bupati. Karenanya, pada Jumat ini dia memberanikan diri mendatangi rumah dinas bupati. Ternyata, bisa bertemu juga.

Akan tetapi, setelah mengadu ternyata Satpol PP itu disuruh langsung bupati. Sebab, pisang yang dijual Abah Asma digantung-gantungkan di pohon di pinggiran rel.

Sementara itu, Bupati Dedi mengaku kaget jika dagangan yang disita Satpol PP milik Abah Asma. Penyitaan itu, memang atas perintahnya langsung. Mengingat, buah-buahan yang dijual oleh Abah Asma tak sesuai estetika.

"Sebagai permohonan maaf, saya berikan modal usaha lagi. Supaya, si Abah ini berjualan di tempat layak dan semestinya," kata Dedi.

Terkait dengan nasihat Abah Asma tadi, Dedi akan terus mengingatnya. Nasihat itu, sangat positif. Serta mengingatkannya supaya tidak terjebak dalam kenikmatan sesaat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement