Ahad 13 Nov 2016 08:37 WIB

PM Australia Malcolm Turnbull Bicara dengan Donald Trump

 PM Malcolm Turnbull mengadakan pembicaraan selama 15 menit dengan Donald Trump.
Foto: Prime Minister's Office
PM Malcolm Turnbull mengadakan pembicaraan selama 15 menit dengan Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull telah menggambarkan pembicaraannya dengan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump terbuka, konstruktif dan membicarakan hal-hal praktis, Kamis (10/11).

Turnbull berbicara dengan Trump lewat telepon dari kantornya di Gedung Parlemen di Canberra, dan meyakinkan warga Australia persekutuan dengan Amerika Serikat akan tetap kuat selama bertahun-tahun ke depan.

"Kami mendiskuskkan pentingnya terus berlanjutnya kehadiran Amerika Serikat yang kuat di kawasan. Kami setuju kehadiran ini akan merupakan hal mendasar yang penting bagi perdamaian dan stabilitas, yang memungkinkan pertumbuhan dan kesejahteraan, pertumbuhan ekonomi yang sudah terjadi selama 40 tahun terakhir," kata Turnbull.

PM Turnbull mengatakan dia yakin Trump akan mempertahankan pengaruh Amerika Serikat di kawasan Asia Pasifik, menggambarkannya sebagai 'wujud kepentingan nasional Amerika Serikat' untuk melakukan hal yang sama.

"Komitmen tersebut, saya yakin, akan terus berlanjut," kata Turnbull.

Para pakar keamanan sudah memperingatkan terpilihnya Trump dan kebijakannya yang bersifat 'melihat ke dalam (isolationist) akan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan Asia Pasifik dan membuat kebijakan Presiden Obama mengenai Asia berantakan.

Profesor Rory Medcalf dari Australian National University's (ANU) National Security College sudah memperingtkan Australia harus membuat strategi keamanan nasional sendiri yang akan menggantungkan pada kemampuan diri sendiri. Associate Professor Peter Dean, peneliti senior di Strategic Defence Studies Centre, juga mempercayai Trump bisa 'secara drastis mengubah' hubungan strategis antara Australia dengan Amerika Serikat.

PM Turnbull berusaha menjawab beberapa kekhawatiran tersebut dengan menggambarkan persekutuan dengan Amerika Serikat adalah dasar dari strategi keamanan nasional Australia.

"Trump mengakui hal tersebut, menghargai dan menghormati, dan mengaguminya. Persekutuan ini akan tetap terjadi setelah Trump tidak lagi menjadi presiden," kata Turnbull.

"Trump mengakui solidaritas yang ditunjukkan Australia kepada Amerika Serikat dan yang ditunjukkan Amerika Serikat kepada Australia selama 98 tahun, dimana kita terlibat bahu-membahu dengan Amerika Serikat dalam sebuah konflik besar di dunia."

Menurut laporan yang diterima ABC, kedua pemimpin mendiskusikan keamanan regional dan Trump mengatakan dia terbuka dengan diskusi lanjutan mengenai perang melawan terorisme dan hubungan bilateral yang lebih luas. Perdana Menteri Turnbull juga mengatakan dia menemukan adanya kesamaan antara dirinya dengan Donald Trump.

"Saya kira kami berdua adalah pengusaha yang menemukan jalan masuk ke politik, kami melihat masalah di masing-masing negara, dan bahkan juga masalah dunia dengan pendekatan pragmatis," kata Turnbull.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/malcolm-turnbull-bicara-dengan-donald-trump/8013628
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement