Senin 14 Nov 2016 03:03 WIB

Puncak Musim Hujan di Ciayumajakuning Diprediksi Desember-Januari

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Awan hitam menyelimuti kawasan bagian barat Jakarta, Kamis (11/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan hingga pertengahan bulan Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofsika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka memprediksi puncak musim hujan di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) akan terjadi pada Desember 2016 hingga Januari 2017.

 

"Saat puncak musim hujan, curah hujan bisa mencapai 300 sampai 500 mm per bulan," ujar Forecaster pada BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, akhir pekan kemarin.

 

Menurut pria yang akrab disapa Faiz itu, tingkat curah hujan saat puncak musim hujan tersebut dikategorikan tinggi. Sedangkan normalnya berkisar 150 hingga 300 mm per bulan.

 

Faiz menjelaskan hujan lebat saat ini sudah sering turun di wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Pasalnya, kedua daerah tersebut terletak di pegunungan.

 

Hal itu berbeda dengan wilayah Cirebon dan Indramayu yang letaknya berdekatan dengan laut atau pantai. Angin laut dan angin darat telah membuat hujan yang turun di kedua daerah pesisir laut tersebut hingga kini belum selebat hujan yang turun di Kabupaten Majalengka dan Kuningan. Bahkan, sampai saat ini cuaca terik masih sering melanda Cirebon dan Indramayu.

 

"Tapi untuk puncak musim hujan di Cirebon dan Indramayu tetap sama seperti di Majalengka dan Kuningan, yaitu pada Desember sampai Januari," terang Faiz.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Majalengka, sepanjang tahun ini sudah terjadi sedikitnya 50 kali bencana di wilayah Kabupaten Majalengka. Yakni berupa bencana tanah longsor, pergerakan tanah, angin puting beliung hingga banjir.

 

Untuk bencana longsor dan pergerakan tanah, terjadi di wilayah Kecamatan Batarujeg,  Lemahsugih, dan Malusma. Sedangkan bencana banjir menerjang wilayah Kecamatan Ligung, Kertajati, Kadipaten, Kasokandel dan Dawuan. Untuk angin puting beliung, terjadi di wilayah Kecamatan Sindangwangi, Sindang, Rajagaluh, Maja dan Palasah.

 

"Menjelang puncak musim hujan, kami mengimbau warga untuk hati-hati dan waspada," tandas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Majalengka, Tatang Rahmat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement