REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tetap melanjutkan blusukan ke Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat meskipun mendapatkan penolakan.
"Jangan maksain kehendak," tutur Djarot di depan kerumunan warga dan pendemo, Jakarta, Senin (14/11).
Awalnya, Djarot mendapat sambutan hangat dari warga sekitar. Djarot bahkan berfoto dengan warga yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga. Di depan kerumunan itu, Djarot bertanya kepada masyarakat terkait ada atau tidak penolakan kehadirannya, namun warga mengatakan tak ada penolakan.
Namun, tak jauh dari rumah-rumah warga, pendemo telah berkumpul dan menghalangi Djarot yang ingin berjalan sambil menyapa warga. Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, Djarot pun dikawal polisi saat blusukan. Sempat terjadi desak-desakan antara pendemo dan aparat.
Kepala Polres Jakarta Pusat Kombes Pol Dwiyono meminta agar warga berhenti menghalang-halangi jalannya blusukan Djarot. "Sekali lagi kalian menghalangi jalannya pilkada," ujar Dwiyono dengan pengeras suara.
Para pendemo mengatakan penolakan dilakukan terkait dugaan penistaan agama yang dituduhkan pada calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).