Selasa 15 Nov 2016 17:42 WIB

Chicago Tegaskan Lindungi Pengungsi Setelah Trump Menang

Donald Trump dan tim suksesnya menuju Gedung Putih
Foto: VOA
Donald Trump dan tim suksesnya menuju Gedung Putih

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Wali Kota Chicago Rahm Emanuel pada Senin (14/11) menegaskan kedudukan Chicago sebagai tempat berlindung pendatang, yang khawatir diusir karena memasuki Amerika Serikat secara tidak sah.

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah presiden terpilih Donald Trump berjanji menyingkirkan tiga juta pendatang yang disebutnya memiliki catatan kejahatan. Pernyataan Emanuel itu menenangkan pendatang tanpa berkas di kota terbesar ketiga negara tersebut menyusul penawaran serupa dari Wali Kota New York dan Los Angeles untuk mempertahankan sebutan mereka sebagai "kota perlindungan".

"Kalian aman di Chicago. Kalian terlindungi di Chicago dan kalian didukung di Chicago. Ini adalah kota pengecualian," kata Emanuel dalam jumpa pers di Rumah Sakit Anak Ann & Robert H Lurie Chicago.

Gerakan perlindungan itu dilakukan di hampir 40 kota di AS, tempat kepolisian setempat menjadikannya sebagai kebijakan untuk tidak memeriksa status imigrasi seseorang yang ditahan dan membagikan informasi itu dengan pihak berwenang federal, yang dapat mengusir mereka.

Gerakan itu menjadi perhatian nasional yang besar di bawah pemerintahan Presiden Barack Obama yang menuai kritik dari kubu partai Republik karena memberikan perlindungan meskipun saat pemerintahannya bergerak untuk meningkatkan deportasi para imigran yang memiliki catatan kriminal.

Kebijakan itu kembali dibahas setelah Trump, seseorang dari partai Republik, berjanji pada saat kampanye bahwa dia akan memperluas deportasi dan menahan dana federal bagi kota-kota yang melindungi orang-orang dalam negara itu secara ilegal.

Dalam wawancara disiarkan televisi secara nasional pada Ahad, Trump mengatakan segera memulangkan atau memenjarakan dua hingga tiga juga orang pendatang gelap yang disebutnya penjahat, anggota gerombolan jalanan atau pengedar narkotika. Sebagai perbandingan, sekitar dua juta orang telah dideportasi selama delapan tahun Obama menjabat.

Emanuel, mantan kepala staf Gedung Putih di bawah Obama, mengatakan pendatang tanpa berkas di Chicago juga akan terus memiliki akses terhadap sejumlah pelayanan umum, termasuk pendidikan dan kesehatan yang didanai kota itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement