Jumat 18 Nov 2016 14:53 WIB

Aksi 411 Dituduh Dibayar, Felix Siauw: Mereka tak Lihat Faktor Iman

Ustaz yang juga seorang mualaf, Felix Siauw.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ustaz yang juga seorang mualaf, Felix Siauw.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Ustaz Felix Siauw menyayangkan tuduhan yang menyebut aksi pada 4 November lalu dibayar. Padahal ada faktor keimanan yang menggerakkan para demonstran.

"Kita memang akan selalu berpikir dari sudut apa yang bagi kita penting. Yang tujuannya akhirat hitungannya ridha Allah, yang cuma duniawi pikirannya selalu untung atau rugi," ujarnya Felix dalam laman Facebook-nya, Jumat (18/11). 

Mereka yang inginkan surga, kata ia, tidak menghitung untung rugi bila sudah perintah Allah, dengar dan taat. Adapun yang duniawi mereka hitung, aku dapat apa atau berapa banyak.

"Wajar saja aksi #BelaQuran kemarin memicu reaksi tak wajar mereka yang hanya hitungannya duit dan uang, bagi mereka tidak mungkin peserta begitu besar datang tanpa dibayar," ujarnya.

Karena yang tidak beriman, lanjut Felix, memang tak mengerti dorongan iman. Bagu mereka orang bisa digerakkan hanya dengan materi, maka tuduhannya selalu sama, pasti peserta aksi dibayar.

"Ketika ada yang menolaknya berkampanye, tuduhan itu langsung sama, 'mereka dibayar bukan orang asli', sebab si otak duit ini memang sulit berpikir ada dorongan aqidah," jelasnya.

Menurut Felix, bisa jadi ukuran itu didapatkan dari dirinya sendiri yang harus dibayar untuk melakukan sesuatu, tak memahami dorongan aqidah selain hanya dunia dan dunia.

"Dan tuduhan pun sudah dilayangkan 'kebanyakan mereka (yang ikut aksi #BelaQuran), mereka bilang mereka dapat uangnya, 500.000', angkuhnya menuding," katanya.

Jika yang hadir kemarin 2,3 juta Muslim, dan katanya sebagian besar mendapat uang, berarti lebih dari 50 persen. "HItung saja berapa uang yang harus dikeluarkan?," tanya Felix.

"Dan sebaliknya, justru kita berani membuktikan sebagian besar datang dengan pengorbanan masing-masing, sukarela demi menunjukkan kecintaannya pada Alquran."

Ia mengatakan, lihat baik-baik, takkan tenang kaum Muslim bila orang-orang angkuh semisal ini diberikan tempat, senantiasa memecah belah, menuduh, menuding sehingga menjadikan suasana tak damai

"Kita tetap akan kawal sampai penista Al-Quran ini dihukum seberat-beratnya, kita tunjukkan bahwa kita bersuara bukan sebab apapun selain karena kita mencintai agama."

Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding demonstran pada 4 November dibayar Rp 500 ribu. Ia mengutip laporan sejumlah media.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement