Rabu 23 Nov 2016 17:36 WIB

Prancis Tangkap Tujuh Terduga Anggota ISIS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Dalam Negeri Prancis  Bernard Cazeneuve
Foto: REUTERS/Gonzalo Fuentes
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve

REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Polisi Prancis menahan tujuh teroris yang diduga merupakan anggota ISIS dari Prancis, Maroko dan Afghanistan. Penangkapan tersebut merupakan hasil penyelidikan oleh pihak keamanan yang berlangsung selama lebih dari delapan bulan.

Dari penangkapan itu, polisi berhasil menyita dua pistol, satu pistol otomatis, satu pistol mesin, serta alat-alat propaganda lainnya. Diduga ketujuh teroris telah merencanakan serangan di sebuah taman hiburan di Prancis.

"Serangan teror telah lama direncanakan di tanah kami," ujar Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve, dilansir Daily Mail.

Empat teroris ditangkap di Strasbourg, yang seluruhnya warga Prancis berusia 35 sampai 37 tahun. Dua dari mereka diduga melakukan perjalanan ke Suriah pada 2015, lalu kembali ke Eropa. Dua lainnya diduga telah melakukan komunikasi dengan komandan ISIS di Suriah.

Dua teroris ditangkap di Marseille. Mereka diduga membantu perekrutan anggota ISIS di. Salah satunya bernama Hicham E yang menjadi penyandang dana.

Wali Kota Strasbourg menyatakan, para teroris telah menargetkan serangan di tengah kota. Pada Jumat pekan ini, Strasbourg akan membuka pasar Natal.

Prancis telah mendapatkan tiga kali serangan besar sejak Januari 2015. Serangan dimulai saat orang-orang bersenjata menargetkan kantor Majalah satir Charlie Hebdo, sampai serangan teror di Paris dan Nice.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement