Jumat 25 Nov 2016 22:06 WIB

Festival Kali Blongkeng Lestarikan Dolanan Anak

Egrang
Foto: Antara
Egrang

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Festival Kali Blongkeng yang diikuti ratusan anak dari bantaran Kali Putih, Kali Blongkeng, dan Kali Progo di Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah berupaya melestarikan dolanan anak.

Sekretaris Panitia Festival Kali Blongkeng, Kelik Safii Ghozali di Magelang, Jumat (25/11), mengatakan ada delapan dolanan anak dilombakan, yakni lomba gobak sodor, balap karung, bas-basan, egrang, bakiak, mewarnai, tarik tambang, dan catur.

Ia menuturkan festival kali ketiga ini mengangkat tema "Merawat Alam Melestarikan Tradisi". Selain lomba dolanan anak, katanya dalam Festival Anak Sholeh diadakan lomba azan, lomba hafalan surat pendek, dan lomba wudlu.

"Lewat kegiatan ini kami mengangkat kembali pamor dolanan anak, yang kini kalah dengan sinetron, dan game online. Banyak dampak buruk terlalu banyak nonton televisi dan bermain game, anak-anak menjadi tidak peduli lingkungan," katanya.

Menurut dia dolanan anak bukan sekadar permainan namun sebuah permainan yang melatih motorik anak dan mampu menanamkan jiwa kebersamaan dan semangat gotong-royong. Dolanan anak juga dinilai bisa menjadi media penanaman budi pekerti dan pendidikan karakter yang baik.

"Festival ini kami harapkan bisa mewujudkan semangat guyub rukun pemuda pemudi Desa Blongkeng. Mari kita dukung bersama-sama," kata Camat Ngluwar Kunta Hendradata.

Kunta kemudian memukul bedug kayu sebagai simbol pembukaan festival ditemani Kepala Bagian Kesenian dan Nilai Tradisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Ahmad Husein, Kades Blongkeng Yuliyanta dan ratusan warga.

Ahmad Husein menilai Festival Kali Blongkeng memiliki tiga fungsi yakni gugah, duduk dan melestarikan tradisi. Ia mengaku mendukung penuh pelestarian berbagai anak.

Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan tradisi Jawa. Festival Kali Blongkeng bisa menjadi agenda tahunan yang dijual sebagai wisata budaya. "Hal ini wujud kearifan lokal yang bisa dibanggakan. Gotong royong tidak hanya soal pembangunan tapi juga melestarikan tradisi dan kebudayaan. Mari kita gotong royong dan sengkuyung agar bisa terselengara setiap tahun," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement