REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno mengatakan, penataan kota dengan cara melakukan penggusuran terhadap rumah warga adalah cara klasik. Menurutnya, ada sejumlah cara lain yang bisa dilakukan.
"(dengan) Mengajak para urbanis ini untuk berpartisipasi membangunnya dengan sebuah kolaborasi yang bisa menghasilkan solusi yang bisa diterima oleh masyarakat," kata Sandiaga di Pinangsia, Jakarta Barat, Senin (28/11).
Salah satu yang mulai dilakukan adalah adanya tim dari lima universitas yang mendatangi kawasan Pinangsia yang berdekatan dengan objek wisata Kota Tua yang mencari penataan model baru. "Masalahnya kepastian dari lahan mereka yang khawatir karena belum ada sosialisasi dari rencana penggusuran dari Pemprov DKI," kata Sandiaga.
Pasangan dari Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan ke depan bila diberi amanah memimpin DKI dalam melakukan penataan terlebih dulu sosialisasi dengan warga. "Kita akan tata dengan mengajak mereka bersosialisasi. Inginnya ada kelanjutan dari program Pak Jokowi, yaitu kampung deret. Mereka suka mendengar karena Pak Jokowi rencananya sering datang ke kota tua," kata Sandiaga.
Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) diusung oleh Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan nomor urut tiga.
Selain itu, nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) diusung Partai Demokrat, PPP dan PAN. Kemudian, nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Hanura dan Partai Golkar.