REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memberikan penjelasan dan penegasan terkait dana Bamus Betawi. Menurutnya ia tidak menambahkan atau mengurangi dana Bamus Betawi tersebut.
"Saya berikan penjelasan dan penegasan. Bamus masuk anggaran 2016 dan itu pula yang kemudian diusulkan dan disetujui gubernur petahana. Kemudian yang 2017 juga ada bantuan hibah untuk Bamus, sama, disampaikan dan telah disampaikan ke DPRD dalam KUAPPAS jadi sudah ada. Tidak satu sen pun saya tambahkan atau saya kurangi," ujar Sumarsono di Lapangan Silang Selatan Monas, Selasa (29/11).
Sumarsono berpikir budaya Betawi tidak bisa dilepaskan dalam membangun Jakarta. Siapapun kepala daerahnya, Sumarsono mengatakan, tidak boleh melupakan orang Betawi terlebih dalam konteks pembinaan dan pelestarian budaya Betawi. Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencairkan dana Bamus Betawi sebesar Rp. 2,5 miliar.
"Karena itu kita cairkan tidak lima miliar tapi separuh supaya bisa dicairkan bulan November dan Desember. Tapi dengan catatan," katanya.
Catatan yang pertama, Sumarsono mengatakan, dana Bamus Betawi tersebut tetap untukpengembangan kebudayaan betawi dan tidak boleh untuk kkegiatan politik. Kedua, dana Bamus Betawi tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan karena menuntut akuntabilitas keuangan negara.
"Itu komitmennya dan sudah disepakati bersama. Mari kita jaga Jakarta dengan tanpa mengesampingkan kebudayaan Betawi," ujarnya.