Kamis 01 Dec 2016 16:34 WIB

Dubes Myanmar: Tidak Ada Kekerasan Lagi di Rakhine

Polisi Myanmar patroli di sepanjang pagar perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh di Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar.
Foto: AP / Thein Zaw
Polisi Myanmar patroli di sepanjang pagar perbatasan antara Myanmar dan Bangladesh di Maungdaw, negara bagian Rakhine, Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Aung Htoo mengatakan bahwa situasi di negara bagian Rakhine, wilayah tempat tinggal warga etnis Rohingya di Myanmar, sekarang ini sudah dalam keadaan terkendali.

"Semuanya sudah terkendali sekarang. Tidak ada lagi kekerasan di Rakhine," kata Dubes Aung Htoo, Kamis (1/12).

Dia mengatakan pemerintah Myanmar selalu memberikan informasi terkini situasi di negara itu, khususnya mengenai kondisi warga Rohingya di Rakhine. "Setiap hari kami mengeluarkan pernyataan bila ada sesuatu terjadi di Myanmar," ujar dia.

Aung Htoo menambahkan bahwa sejauh ini konflik antara kelompok tentara dan masyarakat yang terjadi di Rakhine juga sudah semakin berkurang. "Tidak terlalu banyak konflik lagi yang terjadi antara dua pihak di Rakhine," kata dia.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir mengatakan pemerintah Indonesia melakukan pendekatan komprehensif kepada pemerintah Myanmar dalam menangani kasus kemanusiaan yang dialami masyarakat etnis Rohingya.

"Pendekatan kita komprehensif, maka kasus-kasus (Rohingya) itu harus dilihat secara keseluruhan, tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Myanmar kan memiliki persoalan, semua negara pasti punya persoalan, dan di Myanmar ada kisruh status kewarganegaraan (Rohingya)," tutur Wamenlu Fachir.

Menurut dia, masalah yang terjadi pada masyarakat etnis Rohingya terkait dengan isu hak asasi manusia (HAM), maka pendekatan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah itu tidak lepas dari prinsip kemanusiaan.

"Ini terkait isu HAM dan kemanusiaan maka yang kita lakukan tidak lepas dari upaya kita untuk tetap menghormati isu domestik dan tetap kita ikut membantu juga dengan langkah-langkah yang bisa membantu konsolidasi mereka," ujar dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement