REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Puluhan pemuda tampak sibuk memungut sampah di sekitar masjid Agung Medan, Jumat (2/12). Mereka berkeliling sambil membawa kantong plastik hitam.
Para pemuda ini berasal dari Pesantren Yayasan Wakaf Sabilul Mukhlisin, Medan Tuntungan. Mereka berinisiatif mengumpulkan sampah bekas massa dalam aksi Bela Islam Jilid III yang berpusat di masjid Agung Medan hari ini.
Koordinator tim pemungut sampah, Mulyo mengatakan, gerakan pungut sampah ini merupakan inisiatif dari pesantren untuk mendukung Aksi Bela Islam Jilid III di Medan.
"Ada 30 orang yang turun dari pesantren. Ini inisiatif kami untuk menjaga kebersihan," kata Mulyo.
Para santri terus berkeliling di sekitar masjid Agung Medan untuk memungut sampah yang berserakan. Massa pun tak segan memanggil mereka untuk memberikan sampah sisa makanan mereka.
Berdasarkan pantauan Republika, kegiatan doa, zikir dan tausiah di masjid Agung Medan berlangsung khusuk dan khidmat. Kegiatan ini dilanjutkan dengan solat Jumat berjamaah.
Saat ini, massa telah bergeser ke kantor Gubernur Sumut yang berada di sebelah masjid Agung untuk melakukan orasi. Mereka meminta pernyataan kepedulian dari Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.