REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan pencak silat membutuhkan dukungan 70 negara anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) agar dapat menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan dalam pesta olahraga tertinggi di dunia itu.
"Kami dari Kemenpora telah mengunjungi Spanyol dan Aljazair untuk menandatangani kerjasama, baik antar pemerintah maupun dengan federasi pencak silat. Kerjasama itu akan semakin mempererat pererat hubungan persaudaraan karena pencak silat harus menjadi bagian strategis negara-negara di seluruh dunia," kata Menpora dalam pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di GOR Lila Bhuana Denpasar, Bali, Sabtu (3/12) malam.
Selain Menpora, Pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 itu juga dihadiri oleh Ketua Federasi Pencak Silat Dunia Prabowo Subianto, dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Langkah Indonesia untuk mengusung pencak silat ke Olimpiade, lanjut Menpora, karena pencak silat bukan hanya mengusung olahraga melainkan juga kampanye budaya sekaligus diplomasi Indonesia dalam pergaulan internasional.
"Nilai-nilai dalam pencak silat harus dikenal di berbagai negara. Upaya itu bukan hanya dari pemerintah, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) maupun Federasi Pencak Silat Dunia melainkan juga dari masyarakat melalui film-film bertaraf internasional," kata Menpora.
Menpora menambahhkan perguruan-perguruan pencak silat di Indonesia beserta IPSI terus bersinergi dan tidak terbagi dalam kepentingan masing-masing agar pencak silat mampu sejajar dengan cabang-cabang bela diri dunia seperti Karate selain mendapatkan pengakuan dari Organisasi Pendidikan, Keilmiahan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya Indonesia.
"Saya berharap selain mengembangkan permainan, ketrampilan, dan perbaikan penyelenggaran, kejuaraan dunia ini juga akan meningkatkan industri olahraga dan pariwisata olahraga di Indonesia," kata Menpora.
Ketua Umum Federasi Pencak Silat Dunia Prabowo Subianto mengatakan berharap pencak silat dapat menjadi ajang diplomasi untuk mempererat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain. Nilai-nilai pencak silat, lanjut Prabowo, merupakan nilai-nilai kesatria yang menjunjung kebenaran dan keadilan serta melindungi pihak yang lemah.
"Setelah penyelenggaran kejuaraan ini, kami akan mengajak para peserta untuk menikmati pariwisata di Bali sekaligus mempertebal hubungan persaudaraan antara sesama atlet pencak silat," kata Prabowo.
Atlet-atlet pencak silat dari 40 negara di dunia mengikuti pembukaan Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 yang akan berlangsung pada 3-8 Desember ini.