REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengecek langsung penggunaan dana desa di Desa Tani Bhakti, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (5/12). Di daerah tersebut dana desa dimanfaatkan untuk membangun penampungan air bersih dan embung.
Presiden, yang didampingi Ibu Negara Iriana, mendapati penggunaan dana desa di Desa Tani Bhakti cukup efektif. Warga setempat membangun penampungan air bersih yang dapat langsung diminum.
"Penampungan air bersih ini habisnya Rp 201 juta di setiap lokasi," kata Jokowi, seperti dituturkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Selain membangun penampungan air bersih, warga setempat juga memanfaatkan dana desa untuk membangun embung yang berguna untuk mengairi sawah dan ladang saat kemarau datang. Presiden mengatakan, pembangunan embung seluas 5.000 meter persegi telah menghabiskan dana Rp 238 juta.
"Di sini relatif murah karena kalau di Pulau Jawa untuk membangun embung yang dilapisi plastik dengan luas satu hektar rata-rata habis Rp 1 miliar."
Tiap melakukan kunjungan ke daerah, Jokowi rutin mengecek penggunaan dana desa. Tiap desa rata-rata menerima Rp 1 miliar untuk satu tahun.
Program dana desa yang dimulai di era Kabinet Kerja memiliki porsi sebesar Rp 47 triliun di APBN 2016. Presiden Jokowi memastikan, anggaran dana desa akan meningkat menjadi Rp 60 triliun pada 2017. Kemudian, ia menargetkan pada 2018 jumlahnya akan kembali meningkat dua kali lipat sehingga menjadi Rp 120 triliun.