Jumat 09 Dec 2016 13:40 WIB

Ahok tak Masalah dengan Barisan Sakit Hati

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Esthi Maharani
Para relawan Ahok-Djarot berkumpul di depan Rumah Lembang, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Para relawan Ahok-Djarot berkumpul di depan Rumah Lembang, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengaku tidak masalah dengan pihak-pihak yang merasa sakit hati dengannya karena kebijakan-kebijakan yang selama ini diambil sebagai Gubernur DKI.  

"Ada klub BHS (Barisan Sakit Hati), kumpul-kumpul gitu ya. Ya tidak apa-apa. Saya pikir kalau mau berantas korupsi, Anda bentuk dua kelompok. Ada yang cinta, ada yang benci," ujar Ahok saat kampanye rakyat di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12).

Kebanyakan, sambung Ahok, barisan sakit hati adalah para pengusaha yang ia tolak saat mau memberi bantuan tunai ke Pemprov DKI. "Jadi kalau kompensasi semua barang, bukan uang, dan pakai jasa penilai. Jadi sangat adil. Para pengusaha juga bisa memberikan bantuannya dananya berupa CSR," tegasnya.

Pejawat itu juga membanggakan dirinya yang berhasil menerapkan praktek pemerintahan yang transparan selama ia memimpin Jakarta. Salah satunya adalah keberhasilannya membuat  kebijakan lurah dan camat untuk melapor LKHPN. Padahal dua jabatan ini sebelumnya menurut Ahok tidak perlu untuk melaporkan LHKPN.

Untuk menghindari perilaku pejabat yang curang, Ahok mengatakan telah menghapus sistem transaksi tunai. Dengan sistem non tunai, Ahok bisa melacak pejabat mana yang mencoba menyelundupkan dana. Apalagi Pemprov DKI menurutnya bisa bekerja sama dengan PPATK.

"Jual mobil juga gitu, bekas mobil pejabat dibeli murah banget, padahal sebelum dijual sudah diservis menggunakan uang APBD. Ini juga saya coret, kalau mau jual mobil, lelang. Kami gunakan teknologi biar semua transparan," tegas Ahok.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement