REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Polres Metro Bekasi Kota mengamankan satu terduga pelaku peledakan bom di sebuah rumah kos tiga tingkat Jalan Bintara Jaya VIII No 16, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Anggota Mabes Polri sudah meledakkan satu bom yang ditemukan di TKP pada pukul 19.20 WIB.
Suara ledakan terdengar sampai radius 200 meter lebih di luar garis pengaman polisi. Imbasnya, penghuni di sekitar rumah kos milik Bukit Simangunsong dievakuasi dan belum bisa kembali ke rumahnya.
Salah seorang yang tak bisa pulang ke rumahnya adalah Husein Effendi (73 tahun). Husein yang tinggal persis di depan rumah kos yang dihuni pelaku mengaku keluar dari rumahnya sekitar pukul 15.00. Ia hendak menjemput istrinya dari pengajian dan melihat sudah banyak orang di depan rumahnya.
"Saya bilang petugas,'Boleh keluar, tidak?' Katanya boleh. Waktu pulang, mau balik lagi sudah tidak boleh," tutur Hussein di lokasi kejadian, kepada Republika.co.id, Sabtu (10/12) malam.
Hingga kini dia dan istrinya masih tertahan di luar garis polisi dan belum dapat kembali ke rumah. Polisi masih melakukan pengamanan lokasi penemuan bom.
Hussein menceritakan berdasarkan cerita dari rekannya tukang ojek yang mangkal di masjid dekat kontrakan, sejak tadi siang sekitar pukul 10.00 WIB sudah ada delapan orang polisi berpakaian preman mengawasi lokasi kontrakan.
Ketika terduga DYN berjalan kaki pulang ke kontrakan pada pukul 15.40 WIB, polisi langsung menangkap. "Intel nanya sama teman saya tukang ojek, itu pulangnya ke mana. Diikutin sama intel, langsung ditangkap. Lihat di kamarnya, banyak bom sudah dirakit," tutur Husein.
Menurut penuturan Hussein, ketiga terduga teroris tersebut tidak pernah terlihat bersosialisasi dengan warga sekitar. Ada satu perempuan dan dua laki-laki. Saat penggerebekan, DYN pulang berjalan kaki seorang diri. Usia para terduga teroris diperkirakan 20-an tahun.