REPUBLIKA.CO.ID, HOMS -- ISIS kembali merebut kota kuno Palmyra dari pasukan Suriah. Dilansir dari BBC, Gubernur provinsi Homs, Talal Barazi mengatakan pasukan pemerintah saat ini telah mengepung Palmyra untuk upaya perebutan kembali dalam serangan baru, Ahad (11/12).
Sebelumnya ISIS menguasai Palmyra sejak Mei 2015 namun direbut pasukan Suriah pada Maret 2016. Barazi mengonfirmasi bahwa pasukan Suriah kemudian mundur. Namun ia bersikeras mereka melakukan segala cara agar ISIS tidak masuk kembali.
Ratusan Pasien Dievakuasi dari Aleppo
Pada Sabtu, ISIS berhasil menerobos kota dan merusak reruntuhan kuno. Mereka meluncurkan serangan sejak awal pekan lalu. Menurut aktivis, militan mencari sisa pasukan loyalis Bashar al Assad dari pintu ke pintu untuk memastikan tidak ada yang tersisa.
Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di London mengatakan pada Ahad, pengeboman oleh Rusia mulai intens melawan ISIS. Mereka memaksa militan mundur ke pinggiran kota.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah meluncurkan 64 operasi yang menewaskan lebih dari 300 militan. Pasukan Suriah juga mengirim penguatan tim, kabarnya sampai mengalihkan pasukan dari Aleppo.
ISIS menyerang balik dengan bom mobil bunuh diri dan artileri. Pertempuran masih terus berlanjut hingga saat ini. ISIS memanfaatkan fokus pasukan Suriah yang juga mengerahkan sumber daya penuh di Aleppo.