Jumat 16 Dec 2016 16:21 WIB

Tradisi Sastra Lisan Sumsel Terancam Punah

Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi
Foto: Antara/Dewi Fajrian
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Tradisi sastra lisan atau sastra tutur yang ada di Provinsi Sumatera Selatan terancam punah, karena kurangnya minat pemuda dalam memelihara kebudayaan daerah tersebut, kata Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumsel, Aminullatif.

"Kalau dilihat sekarang, 85 persen pelaku sastra lisan di Sumatera Selatan berumur di atas 60 tahun, sedangkan generasi muda yang menggeluti sastra lisan masih bisa dihitung dengan jari," kata Aminullatif pada penutupan Pagelaran Sastra Lisan provinsi setempat tahun 2016 di Palembang, Jumat (16/12).

Ia menjelaskan, fakta tersebut merupakan suatu ancaman untuk balai bahasa dan para seniman pelaku sastra lisan akan keberlanjutan kebudayaan yang semakin jarang ditampilkan ke hadapan masyarakat umum.

Sementara salah satu pemuda pelaku sastra lisan asal Baturaja, Redo Saputra (25), mengatakan penyebab terancam punahnya sastra lisan karena ada warisan tradisi yang terputus akibat berkurangnya jumlah pelaku sastra lisan dan minimnya minat generasi muda mempelajari sastra tersebut.