Rabu 21 Dec 2016 03:43 WIB

Tersangka Serangan Pasar Natal Berlin Dibebaskan

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Agus Yulianto
Warga meletakkan bunga dekat lokasi truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa (20/12)
Foto: AP Photo/Matthias Schrader
Warga meletakkan bunga dekat lokasi truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa (20/12)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kasus truk yang menabrak Pasar Natal di Berlin dan menewaskan 12 orang serta melukai 48 orang pada Selasa (20/12) dinyatakan sebagai aksi terorisme. Namun, seorang pria yang semula dicurigai sebagai pengemudi truk dan ditahan, kini dibebaskan karena pihak berwajib tak memiliki cukup bukti.

Tak banyak informasi yang diketahui terkait pria yang dibebaskan oleh pihak berwajib tersebut. Hanya saja, pria yang tidak disebutkan namanya ini diketahui memiliki kasus suaka yang tertunda. Menteri Dalam Negeri Jerman juga mengatakan, pria tersebut pertama kali memasuki Jerman pada 31 Desember 2015 dan tiba di berlin pada Ferbruari lalu.

Di samping itu, pihak pemerintah Jerman juga mengatakan, bahwa pria ini tidak termasuk dalam daftar teroris manapun. Selama pemeriksaan berlangsung, pihak kepolisian Berlin mengatakan, bahwa pria tersebut menyatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam serangan truk di Pasar Natal Berlin.

Dibebaskannya pria tersebut berarti bahwa pemerintah Jerman tidak memiliki tersangka yang ditahan terkait serangan teror tersebut dan pelaku sebenarnya masih terbebas di luar sana. Selain itu, masih belum diketahui secara pasti apakah aksi teror ini memang direncanakan atau penyerang mendapatkan bantuan logistik dari orang lain dari organisasi teroris.

Meski begitu, kepolisian Berlin mengungkapkan, bahwa truk yang digunakan untuk menabrak Pasar Natal di Berlin merupakan truk yang dicuri dari sebuah gedung di Polandia. Pola ini dinilai memiliki kesamaan dengan serangan di Nice, Prancis, pada Juli lalu di mana Mohamed Lahouaiej Bouhlel membunuh 86 orang dengan mengemudikan truk curian di tengah keramaian Bastille Day. Tak hanya Bouhlel yang ditahan dalam peristiwa tersebut, kepolisian juga menahan 11 tersangka yang menyediakan bantuan logistik dalam serangan Bouhlel.

Atas peristiwa tragis di Pasar Natal Berlin, seluruh wilayah di Jerman mengibarkan bendera setengah tiang pada Selasa lalu sebagai bentuk duka cita bagi para korban. Di hari yang sama, Pasar Natal di Berlin ini juga ditutup sedangkan proses investigasi mulai dilakukan.

Juru Bicara White House National Security Council Ned Price menyatakan, bahwa Amerika Serikat mengecam serangan yang diduga kuat aksi terorisme tersebut. Selain menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban, Price juga mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menawarkan bantuan kepada Jerman untuk melakukan investigasi.

"Jerman adalah salah satu rekan terdekat dan sekutu terkuat kami, dan kami ada bersama dengan Berli dalam memerangi mereka yang menyasar cara hidup kami dan mengancam masyarakat kami," kata Price seperti dilansir ABC News Radio.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement