Kamis 22 Dec 2016 07:29 WIB

‎Banjir Bandang di Bima dan Sumbawa Dipicu Siklon Tropis Yvette

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.
Foto: dok. BPBD
Ribuan rumah terendam banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Rabu (21/12) pukul 03.00 WITA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya siklon tropis Yvette telah memicu hujan ekstrem di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) di antaranya Bima dan Sumbawa. Posisi siklon tropis Yvette tersebut saat ini berada di Samudera Hindia Selatan Bali, sekitar 620 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak Utara Timur Laut telah menyebabkan hujan deras di wilayah Indonesia bagian selatan.

Melihat besaran dan tingginya banjir yang melanda Kota Bima, Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima tentu dipicu curah hujan yang ekstrem pada Selasa hingga Rabu pagi (20-21). Selain itu Kota Bima berada pada topografi cekungan.

"Menurut BMKG, diprediksi siklon tropis ini pada Kamis (22/12) masih berada di Samudera Hindia sekitar 590 kilometer sebelah selatan Denpasar dengan arah dan kecepatan gerak timur laut dan kekuatan 85 kilometer per jam (45 knot)," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, semalam.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, maka siklon tropis Yvette ini akan memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Bali, NTB dan NTT.

Selain itu gelombang laut dengan ketinggian antara 2,5 hingga 4,0 meter di wilayah Laut Jawa bagian tengah dan timur, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur, Perairan selatan Jawa Tengah hingga NTB,  Selat Bali bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat. Gelombang laut dengan ketinggian lebih dari 4,0 meter di wilayah Samudera Hindia selatan Bali hingga NTT.

Kondisi tersebut tentu akan berpotensi dapat menambah volume banjir. Hingga tadi malam, kondisi banjir masih merendam Bima. Listrik padam dan komunikasi sulit dilakukan. Bandara Bima belum dapat digunakan karena terendam banjir. Sebanyak lima penerbangan hari ini dibatalkan.

Kepala BNPB Willem Rampangilei terus melakukan kontak dengan BPBD Provinsi NTB untuk mengambil langkah-langkah penanganan. Kepala BNPB telah melaporkan kepada Presiden perkembangan penanganan banjir di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Sumbawa. Willem juga telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB berangkat ke lokasi bencana dan memberikan bantuan. Posko BNPB terus memantau semua perkembangan banjir.

BPBD Provinsi NTB telah berkoordinasi dengan PLN NTB. Delapan genset di gudang BPBD NTB bersama dengan bantuan dua truk logistik diberangkatkan ke Kota Bima tadi malam. Selain itu koordinasi dengan Dinas Kesehatan dilakukan untuk mengirim tenaga medis dan obat-obatan.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah perahu karet, permakanan, air bersih, selimut, obat-obatan, genset, tenda, dan lainnya," kata Sutopo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement