REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat melansir sebanyak 105.758 jiwa penduduk di Kota Bima terkena dampak banjir bandang yang terjadi pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12).
"Jumlah keseluruhan yang terkena dampak banjir lima Kecamatan (33 kelurahan) penduduk 105.758 jiwa dan mengungsi sebanyak 104.378 jiwa," kata Kepala BPBD NTB Mohammad Rum dalam pesan tertulis yang diterima wartawan di Mataram, Sabtu (24/12).
Ia menjelaskan, saat ini kondisi ketinggian air sudah mulai surut akibat banjir yang menerjang kota Bima pada Rabu (21/12) dan Jumat (23/12). Sementara, wilayah yang terdampak berada di lima kecamatan, meliputi Kecamatan Rasanae Timur (4 kelurahan) penduduk terdampak 3.581 jiwa, mengungsi 3.581 jiwa. Selanjutnya, Kecamatab Mpuda (9 kelurahan) penduduk terdampak 30.078 jiwa, mengungsi 29.553 jiwa.
Selain itu Kecamatan Raba (10 kelurahan) peduduk terdampak 19.955 jiwa, mengunsgsi 19.705 jiwa. Kecamatan Rasanae Barat (6 kelurahan) penduduk terdampak 33.492 jiwa, mengungsi 32,892 jiwa, dan Kecamatan Asakota (4 kelurahan) peduduk terdampak 18.648 jiwa, mengungsi 18.648 jiwa.
Sehingga, total keseluruhan, lima Kecamatan (33 kelurahan) terdampak 105.758 jiwa, Mengungsi 104.378 jiwa. "Pengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing masing," ujarnya.
Menurut dia, akibat banjir dua kali tersebut, sampai saat ini situasi kota Bima mulai perkantoran dan sekolah diliburkan. Tidak hanya itu, aktivitar pasar juga belum ada. Disamping itu, hingga hari ini akibat banjir belum ada korban jiwa. Kalau pun luka-luka hanya terjadi satu orang.
Selain itu, akibat banjir sejumlah fasilitas kesehatan ikut rusak di antaranya empat puskesmas, 29 pustu, 29 polindes dan 1 kantor Labkesda.
Ia menambahkan, saat ini upaya yang dilakukan, Tim SAR membantu evakuasi warga, pendistribusian bantuan pangan melalui kelurahan, membuka dapur umum lapangan di empat lokasi (TNI, Dinsos dan BPBD) dan rencana akan di buka lagi dumlap 2 lokasi (PMI).
Kemudian, BPBD Provinsi bantuan pangan tiga truk dan satu paket obat untuk korban banjir, BPBD Kabupaten Dompu bantuan logistik satu truk, BPBD Kabupaten Sumbawa Barat bantuan logistik dua truk. "Pemprov NTB juga menyiapkan dana tak terduga senilai Rp 4,2 miliar yang difokuskan untuk pangan dan logistik. Begitu juga dengan BNPB telah menyiapkan dana siap pakai (DSP) senilai Rp 200 juta.