REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) belum dapat menemukan keempat orang anak buah kapal (ABK) KRI Layang-635 karena kendala kondisi cuaca dan geografis di lokasi. Keempatnya dikabarkan hilang kontak sejak 14 Desember lalu.
Dengan melihat kondisi cuaca dan geografis di lokasi serta pertimbangan operasional, TNI AL mengerahkan tambahan unsur LPD KRI Dr Suharso-990 (Kapal Rumah Sakit) dgn satu heli bell dan satu heli BO-105 (onboard) yang rencanaya akan digunakan sebagai kapal markas. "Rencana berangkat menuju daerah operasi pagi hari ini," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma TNI Gig JM Sipasulta, Sabtu (24/12).
Pencarian juga dilaksanakan di darat pada pulau-pulau di sekitar lokasi dengan melibatkan semua unsur Lanal Melonguane, Lanal Morotai, Posal Tobelo dengan bantuan dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitarnya.
Dalam pelaksanaan operasi pencarian, TNI AL berkoordinasi dengan Naval Fleet East Mindanao (NFEM) Command. Rencananya Angkatan Laut Filipina akan mendukung dan melibatkan satu kapal perang-nya yaitu BRP Magat Salamat (PS-20).
"Perkembangan lebih lanjut akan di informasikan kemudian, mohon tetap dukukungan dan doanya agar keempat ABK KRI Layang dapat ditemukan dengan selamat," kata dia.