REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bila berkunjung ke Pakistan, kurang lengkap bila tidak berkunjung ke Kota Lahore. Lahore merupakan salah satu kota terbesar di Pakistan yang mempunyai sejarah penting bagi negara tersebut. Terdapat beberapa situs sejarah kebesaran Islam yang bahkan sudah masuk dalam UNESCO World Heritage site. Salah satu tempat bersejarah di Lahore yang tidak boleh dilewatkan adalah Masjid Badshahi.
Masjid Badshahi yang memiliki arti Masjid Raja ini merupakan masjid terbesar kedua di Pakistan dan di Asia Selatan dan merupakan masjid ke tujuh terbesar di dunia. Selama kurun waktu 313 tahun (1673-1986), Masjid Badshahi merupakan masjid terbesar di wilayah Pakistan, sebelum akhirnya dikalahkan dalam ukuran oleh Masjid Shah Faisal di Islamabad.
Mampu menampung 10 ribu jamaah di ruang shalat utama dan 100 ribu jamaah di halaman dan serambi, Masjid Badshahi dibangun pada 1673 oleh raja keenam Dinasti Mughal Aurangzeb Alamgir, putra dari Shah Jahan pendiri Taj Mahal. Bangunan masjid ini menjadi landmark kota Lahore serta tempat wisata utama yang sarat akan keindahan, hasrat, dan keagungan era Mughal.
Pekerjaan konstruksi Masjid Badshahi dilakukan di bawah pengawasan saudara angkat Aurangzeb, Muzaffar Hussain, yang ditunjuk menjadi Gubernur Lahore dan memerintah dari tahun 1671 hingga 1675. Masjid ini dibangun tidak jauh dari Benteng Lahore, yang juga menjadi simbol kejayaan Dinasti Mughal.
Masjid Badshahi merupakan masjid dengan halaman terluas di dunia. Untuk menilai ukuran besarnya, keempat menara masjid yang lebih tinggi 4,2 meter dari Taj Mahal dan podium utama Taj Mahal bisa muat di halaman masjid tersebut. Arsitektur dan desain Masjid Badshahi sangat menyerupai dengan Masjid Jami' Delhi, India, yang dibangun pada 1648 oleh Shah Jahan.
Seperti gelar Alamgir yang berarti 'Penakluk Dunia' yang tersemat pada diri Raja Aurangzeb, bangunan Masjid Badshahi memiliki karakter berani, luas, dan megah dalam berekspresi. Desainnya terinspirasi oleh arsitektur Islam, Persia, Asia Tengah, dan sedikit pengaruh India.
Tampak dari luar bangunan masjid ini didominasi oleh warna merah bata. Selain megah, masjid di lahan seluas sembilan hektare ini amat indah, bertabur ukiran dan ornamen cantik di setiap sisi tembok. Tiga kubah besar berwarna putih tampak agung. Delapan menara setinggi 60 meter terlihat gagah di berbagai sudut kompleks masjid ini.
Bangunan Masjid Badshahi dikelilingi oleh tembok yang berfungsi juga sebagai pagar pembatas antara bagian depan dengan bagian dalam kompleks masjid. Pagar tembok bagian utara masjid dibangun berdekatan dengan tepi Sungai Ravi. Sementara pagar tembok bagian selatan dibuat simetris dengan tembok bagian utara. Keseluruhan pagar tembok ini terbuat dari material batu kapur yang memiliki lapisan pasir dari batu merah.
Di bagian depan kompleks masjid terdapat taman yang asri. Di tengahnya ada makam penyair Islam terkemuka, Allamah Muhammad Iqbal, yang tidak pernah sepi dari para peziarah. Iqbal inilah yang mencetuskan ide pembentukan negara Islam Pakistan. Sebagai penghargaan, makamnya diukir dengan gaya arsitektur Afghan dan Moor yang dibangun dengan batu merah khusus.
Pada bagian dalam kompleks masjid, terdapat halaman yang luas. Pada awal dibangun, bagian lantai halaman masjid dihiasi dengan batu bata berukuran kecil yang disusun membentuk pola Mussalah. Pada saat renovasi besar-besaran tahun 1939-1960, batu bata tersebut diganti dengan batu merah.