REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mempunyai pandangan soal isu maraknya warga negara asing (WNA) di Indonesia. Ia mengkhawatirkan WNA yang bekerja di Indonesia justru berpotensi menimbulkan masalah sosial.
Ia mengakui, adanya tenaga kerja asing yang bekerja di berbagai wilayah. Guna menghindari masalah lebih lanjut terhadap kehadiran mereka, ia berharap pemerintah pusat maupun daerah cermat melakukan pendataan.
"Pemerintah harus cermat dan juga seksama agar persoalan ini betul-betul menjadi perhatian, bukan sekedar jumlahnya saja, tapi juga dampak sosialnya," katanya saat menghadiri peresmian klinik pertama Muhamamdiyah di Kota Tasikmalaya, Rabu (28/12).
Meski soal jumlah WNA yang bekerja di Indonesia masih sulit didata secara pasti. Ia khawatir di masa depan, WNA ini malah menimbulkan masalah bagi ketersediaan lapangan kerja WNI sekaligus kedaulatan bangsa dan negara.
"Bolehlah soal jumlah masih diperdebatkan, tapi perlu dipikirkan dampak luas terhadap ketengakerjaan domestik maupun konteks kedaulatan bangsa dan negara," ujarnya.