REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Serangan bom terjadi di Ibu Kota Baghdad, Irak, Sabtu (31/12). Sebanyak 29 orang tewas dalam peristiwa itu dan kebanyakan adalah warga sipil. Sebanyak tiga bom diledakkan dan salah satunya berasal dari pelaku serangan bunuh diri. Dua ledakan pertama terjadi di sebuah lingkungan pasar di Sinak.
Kemudian, bom ketiga terjadi di distrik New baghdad dan berasal dari sebuah mobil mini bus. Selama ini, jalan di ditsrik itu terkenal sebagai daerah komersial yang padat. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan bom tersebut.
Hal itu dilakukan seiring dengan pergerakan pasukan Pemerintah irak untuk mengintensifkan operasi merebut Mosul, salah satu kota terbesar negara dari kelompok militan itu. Merebut kembali Mosul dipastikan menjadi akhir dari keberadaan ISIS di Irak. Kekuatan terbesar kelompok teroris itu sejak 2014 lalu berada di kota itu.
Kini, seperempat wilayah kota telah berhasil diambil alih dari ISIS. Meski demikian, perlawanan menuju pusat Mosul disebut cukup sulit.